kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konflik Libya bisa pengaruhi harga minyak dalam negeri


Minggu, 27 Februari 2011 / 13:29 WIB
Konflik Libya bisa pengaruhi harga minyak dalam negeri
ILUSTRASI. Bigbang, salah satu artis andalan YG Entertainment


Reporter: Irma Yani |

JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengakui konflik politik yang tengah terjadi di beberapa negara, seperti Libya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga minyak. Menanggapi hal tersebut, pemerintah menyatakan tengah menyiapkan simulasi kondisi harga minyak dan dampaknya terhadap perekonomian. Tujuannya, agar lebih siap ketika gejolak harga minyak dunia terus terjadi pada waktu mendatang.

"Ini masalah eksternal shock dan diluar kendali pemerintah. Kita hanya berharap konflik di Libya cepat selesai," kata Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, akhir pekan lalu.

Meningkatnya harga minyak dunia yang saat ini menyentuh telah kisaran lebih dari US$ 100 per barel di pasar Asia, turut berdampak pada perekonomian nasional. Namun, Armida mengaku, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia. Hanya saja, menurutnya tidak banyak yang bisa dilakukan pemerintah karena gejolak itu timbul dari eksternal.

Meskipun harga minyak masih fluktuatif, ia mengatakan, pemerintah belum berniat mengubah asumsi makro dalam waktu dekat. Harga minyak Indonesia yang dipatok pada kisaran US$ 80 per barel, dinilai masih relevan sebab asumsi tersebut merupakan asumsi harga tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×