Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) tetap memasukkan Mesir dalam lawatannya ke luar negeri. Meski kini Mesir dalam keadaan darurat.
"Hingga tadi pagi ketika kami menghubungi pihak tuan rumah, maksudnya pihak mesir, mereka bilang belum ada perubahan jadwal KTT OKI," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Senin (28/1).
Meski demikian, Marty menegaskan pemerintah tetap terus memonitor perkembangan situasi di Mesir. Pasalnya serangkaian kegiatan di Mesir melibatkan lebih dari 50 pemimpin negara anggota OKI. "Jadi kita akan terus mengantisipasi keputusan dari pemerintah Mesir," katanya.
Sebagai informasi, SBY dijadwalkan akan melangsungkan serangkaian kunjungan kerja dan kenegaraan keempat negara sekaligus. Rombongan akan mengunjungi Liberia, Nigeria, Arab Saudi, dan Mesir terhitung mulai 30 Januari sampai 7 Februari mendatang.
Kunjungan presiden akan diawali dengan kunjungan ke Monrovia, Liberia, dalam rangka pertemuan High Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda.
Setelah itu, SBY akan bertolak menuju Abuja, Nigeria, untuk melangsungkan kunjungan kenegaraan. Di Abuja, SBY dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Nigeria, Y.M. Goodluck Ebele Jonathan, didampingi oleh delegasi masing-masing negara.
Bagian terakhir dari rangkaian kunjungan ialah kunjungan kerja ke Kairo, Mesir, dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) ke-12. KTT OKI kali ini mengusung tema “The Muslim World: New Challenges and Expanding Opportunities”. Adapun isu-isu yang akan dibahas dalam KTT tersebut meliputi upaya pengembangan kerjasama ekonomi, sosial-budaya, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi di antara negara-negara anggota OKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News