kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.769.000   10.000   0,57%
  • USD/IDR 16.619   -19,00   -0,11%
  • IDX 6.400   164,20   2,63%
  • KOMPAS100 911   27,68   3,13%
  • LQ45 720   23,33   3,35%
  • ISSI 200   4,08   2,08%
  • IDX30 379   12,56   3,43%
  • IDXHIDIV20 459   15,06   3,40%
  • IDX80 103   3,12   3,11%
  • IDXV30 109   2,25   2,11%
  • IDXQ30 125   3,95   3,28%

Kompak! Kemenag Sebut Idul Fitri 2025 Pemerintah dan Muhammadiyah Sama, Kapan?


Senin, 24 Maret 2025 / 14:18 WIB
Kompak! Kemenag Sebut Idul Fitri 2025 Pemerintah dan Muhammadiyah Sama, Kapan?
ILUSTRASI. Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah diprediksi sama.. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah diprediksi sama.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Ia menyampaikan, perkiraan Lebaran pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada tanggal yang sama didasarkan pada perhitungan hisab.

Hisab adalah perhitungan secara astronomis dan sistematis untuk menentukan posisi Bulan sebagai cara menentukan dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriah.

“Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan Insya Allah (Idul Fitri 2025) akan sama (dengan Muhammadiyah),” ujar Abu Rokhmad dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/3/2025).

Lalu, Lebaran 2025 jatuh pada hari apa?

Baca Juga: Mudik Aman dan Tenang! Simpan Nomor-Nomor Penting Ini, dari Polisi hingga Tim SAR

Lebaran 2025 jatuh pada hari apa?

Abu Rokhmad mengatakan, umat Islam di Indonesia akan merayakan Lebaran pada Senin (31/3/2025).

Ia menjelaskan, puasa Ramadhan 2025 bakal dilakukan selama 30 hari sejak Sabtu (1/3/2025) karena hilal tidak dapat dilihat.

“Maka umur Ramadhan itu kan ada dua, 29 atau 30 hari. Kalau tidak bisa melihat hilal di tanggal 29 maka Ramadhan digenapkan 30 hari,” jelas Abu Rokhmad.

“Jadi, Insya Allah, awal Syawal Idul Fitri kita kompak bareng-bareng,” tambahnya.

Meski prediksi Lebaran 2025 sudah keluar, Kemenag tetap menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.

Sidang Isbat bakal dihelat di kantor pusat Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada 29 Ramadhan yang bertepatan dengan Sabtu (29/3/2025).

“Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan, 29 Ramadhan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (18/3/2025).

Baca Juga: Siap Mudik? Simak Aturan Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap pada Lebaran 2025

Tahapan Sidang Isbat Lebaran 2025

Kemenag akan mengundang beberapa pihak untuk hadir dalam Sidang Isbat, yakni duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam.

Pihak lain yang diundang adalah LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

Jalannya Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah sebelum umat Islam merayakan Lebaran 2025 akan dimulai dengan seminar posisi hilal pukul 16.30 WIB sampai menjelang maghrib.

Setelah itu, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat secara tertutup pukul 18.45 WIB.

Hasil Sidang Isbat bakal diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Ini Daftar Lokasi SPBU dan SPKLU di Ruas Tol ASTRA Infra

Posisi hilal

Abu Rokhmad menjelaskan, ijtimak atau konjungsi secara hisab terjadi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 17.57.58 WIB.

Posisi hilal berada di antara -3 di Papua dan -1 di Aceh berdasarkan data astronomi ketika Matahari terbenam.

“Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” jelas Abu Rokhmad.

Ia menambahkan, penentuan awal Syawal 1446 Hijriah dilakukan dengan metode hisab dan rukyat.

Hal tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Fatwa MUI mengatur bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyat oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

Selanjutnya: Pixel Group Dorong Standarisasi Media Luar Ruang dengan Inovasi dan Teknologi

Menarik Dibaca: 6 Pilihan Buah Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Jahat yang Ampuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×