kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komisi VII minta margin PLN diturunkan


Kamis, 09 Juni 2011 / 20:47 WIB
Komisi VII minta margin PLN diturunkan
ILUSTRASI. 6 Pekerjaan dengan bayaran tertinggi, tertarik untuk menggelutinya? Foto: Dokter bedah. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi VII DPR meminta margin PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diturunkan. Saat ini, perusahaan pelat merah itu mendapatkan porsi margin sebesar 8%.

"Kenapa margin harus 8%. Dari tahun lalu, PLN selalu dapat porsi itu. Padahal PLN janji tidak akan minta lagi 8%, bahkan akan turun bertahap 5% lalu 3%, hingga tidak ada margin," tutur Anggota Komisi VII Ismayatun, pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (9/6).

Seperti diketahui, PT PLN telah mendapatkan porsi margin sebesar 8% pada 2011. Rencananya, pada tahun anggaran 2012 pun perusahaan itu pun akan mendapat margin dengan persentase yang sama.

Dia lalu menyesalkan porsi margin itu lantaran PT PLN tidak dapat mengimbangi dengan upaya menurunkan susut jaringan (loses). Pada 2010 saja susut jaringan mencapai 9,74%. Memang pada 2011 ditargetkan susut jaringan sebesar 8,55%, tapi realisasi malah tercapai 9,36%. "Jadi loses tidak pernah di bawah 9%," ujar dia.

Anggota Komisi VII lainnya Satya Yudha pun menyayangkan, margin usaha yang diterima PT PLN tidak pernah berdampak pada usaha pengurangan susut jaringan ataupun ekspansi usaha.

"Harusnya margin itu pancingan untuk ekspansi. Sampai sekarang, tidak pernah ada hasilnya padahal margin yang didapat cukup besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×