Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Wakil Ketua Komisi I Agus Gumiwang mengapresiasi tindakan Kepolisian yang menangkap pelaku peretas situs presidensby.info. Dia meminta polisi tidak perlu gentar atas permintaan untuk membebaskan pelakunya.
Menurut Agus, pemerintah justru harus mampu menelusuri dan membongkar kemudian menangkap mereka-mereka yang sekarang meng-hacked situs pemerintah. Dia menyatakan, kejahatan dunia maya merupakan salah satu contoh perang tidak konvesional dan tidak simetris.
Karena itu, menurutnya, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat akan membahas masalah ini dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring, dalam rapat kerja yang akan digelar pagi ini. "Ini bisa mengganggu martabat dan kedaulatan bangsa, kalau kita kalah dalam cyber war ini," katanya, Rabu (30/1).
Seperti diketahui, identitas Jember Hacker yang meretas situs presidensby.info terungkap. Pelaku bernama Wildan Yani Ashari. Wildan ditangkap tim Cyber Crime Mabes Polri beberapa hari lalu. Ia memermak situs www.presidensby.info pada Rabu (9/1) dan meninggalkan jejak dengan menulis 'Jember Hacker Team'.
Berdasarkan pelacakan yang dilakukan Id-SIRTII, lokasi IP Address dan DNS pelaku bukan berasal dari Indonesia, melainkan Texas, Amerika Serikat. Setelah menelusuri dari berbagai segi, polisi akhirnya menangkap Wildan.
Wildan merupakan pemuda yang berasal dari Desa Balung Kulon, Kecamatan Balung, Jember. Pemuda lulusan SMK Teknologi Pembangunan ini bisa dibilang jauh dari IT. Pihak sekolah menduga kemampuan IT diperoleh Wildan secara otodidak.
Selama mengenyam pendidikan di SMK Teknologi Balung, Wildan dikenal sebagai siswa yang pendiam dan lugu. Dalam keseharian, Wildan justru terlihat aktif di bidang olahraga. Bahkan dalam nilai sekolah, Wildan tak pernah mendapat ranking dan belum pernah masuk ke dalam sepuluh besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News