Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) periode Januari - Maret 2020 mencapai 8.254 hektare (ha).
Dari total luasan karhutla tersebut, hampir 55% terjadi di lahan gambut dan sisanya terjadi di lahan mineral.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Basar Manulang mengatakan, provinsi yang terjadi karhutla dalam periode Januari hingga Maret tahun ini ialah Aceh 32 hektare 9ha), Kalimantan Barat 770 ha, Kalimantan Tengah 725 ha, Kalimantan Timur 348 ha.
Baca Juga: Sepanjang 2020, Kementerian LHK kawal sidang enam gugatan perusakan lingkungan
Kemudian, Maluku 174 ha, NTB 291 ha, Papua 719 ha, Papua Barat 1419 ha, Riau 2765 ha, Sulawesi Selatan 37 ha, Sulawesi Tengah 157 ha, Sulawesi Tenggara 10 ha, Sumatra Barat 245 ha, Sumatra Utara 559 ha.
"Lokasi karhutla itu hampir 55% lahan gambut 4.551 hektar dan 45% mineral dengan luas 3.704 hektar. Upaya pencegahan yang telah dilakukan dan sedang berproses sampai saat ini di masa pandemi Covid-19 ini ada tetap melakukan komunikasi intensif dengan Satgas karhutla di daerah dan Regu Manggala Agni di lapangan," jelas Basar saat teleconference antisipasi karhutla oleh BNPB pada Jumat (8/5).
Basar menerangkan terdapat sembilan upaya pencegahan kahutla terutama dimasa pandemi Covid-19 saat ini, diantaranya ialah komunikasi secara aktif dengan Satgas Karhutla dan Kadaops Manggala Agni.
Baca Juga: Bencana hidrometeorologi sering melanda Indonesia di Januari-Mei, apa itu?
Adapula meningkatkan partisipasi aktif dari para pihak atau stakeholder dalam pencegahan karhutla melalui penerbitan surat Menteri LHK kepada Menteri ESDM Menteri Pertanian dan para Gubernur untuk senantiasa waspada dan berperan aktif dalam upaya pencegahan karhutla.
Patroli juga dilakukan di 97 desa di Kalimantan dan Sumatra dari target 440 desa rawan karhutla. Pada patroli tersebut Basar juga menyampaikan bahwa dilakukan juga sosialisasi pencegahan Covid-19 ke masyarakat.
"Patroli terpadu terpadu terdiri dari unsur TNI, Polri masyarakat dan anggota Manggala Agni kami dan juga tim patroli Mandiri terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan patroli mulai 1 April, saat ini ada 97 desa dari target 440 desa," imbuhnya.
Baca Juga: Cegah karhutla, pemerintah siapkan hujan buatan
Tak hanya itu ada juga pemanfaatan CCTV thermal camera untuk mendeteksi karhutla secara online. Kemudian disediakan juga pondok-pondok kerja bagi daerah yang tak terjangkau Daops Manggala Agni.
Pemanfaatan teknologi juga dilakukan guna mencegah karhutla terutama di masa pandemi seperti pengembangan aplikasi berbasis website dalam manajemen data bersama IPB. Dan tak lupa ialah pematauan aktivitas pelaku usaha dibidang kehutanan dengan pelaporan online di website sipongi.menlhk.go.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News