Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
BOGOR. Lembaga Moneter Internasional (IMF) telah mengungkapkan keberadaan proposal, untuk memasukan Yuan kedalam keranjang mata uang Special Drawing Rights (SDR).
Artinya, jika disetujui maka Yuan akan setara dengan dollar AS, euro, yen dan poundsterling sebagai mata uang acuan aset internasional.
Jika demikian, apa dampaknya bagi Indonesia?
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan hal tersebut akan berdampak jika Indonesia memiliki aset dalam bentuk renmimbi.
Misalnya, jika suatu saat Indonesia mengeluarkan surat utang dalam bentuk renmimbi maka bisa diklaim sebagai mata uang global.
"Itu artinya Yuan sudah men jadi hard currency," kata Bambang, Senin (23/11) di Istana Bogor.
Selain itu dalam pencatatan cadanga devisa juga, keberadaan Yuan bisa dijadikan acuan dan diperhitungkan.
Dengan begitu, bila Indonesia menumpuk Yuan bisa menambah jumlah cadangan devisa.
Dampak lainnya, maka keberadaan Yuan di pasar juga akan jauh lebih mudah untuk didapatkan.
Karena Yuan sudah menjadi mata uang internasional, membuat suplainya gampang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News