Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak terpengaruh dengan kabar penyadapan terhadap petinggi lembaganya oleh polisi. Ketua KPK Abraham Samad bahkan mempersilakan Polri untuk menyadap pimpinan komisi antirasuah ini.
"Menurut saya tidak apa-apa (penyadapan), karena kami juga bicara yang wajar-wajar. Jadi silakan saja disadap," kata Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/8).
Meski begitu, Abraham tidak mengetahui dengan pasti apakah dirinya yang merupakan petinggi KPK juga telah disadap oleh Polri. "Wallahualam. Hanya Allah yang tahu," ucap Abraha.
Sebelumnya, Markas Besar Polri juga tudingan bahwa penyadapan itu terkait perebutan kasus dugaan korupsi proyek Simulator SIM di Korlantas Polri. "Kita melakukan langkah-langkah yang profesional, jadi menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, termasuk penyadapan yang tidak sesuai aturan," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anang Iskandar di kantor Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/8).
Seperti diketahui, dugaan penyadapan oleh Polri terhadap KPK ini berawal dari pengakuan seorang perwira polisi pada majalah Tempo yang terbit 13 Agustus 2012 lalu. Dalam tulisan yang berjudul "Mengapa Polisi Bertahan", perwira itu memaparkan ada upaya operasi gelap Mabes Polri untuk menghalangi KPK mengusut kasus simulator SIM. Caranya antara lain melalui penyadapan. Selain menyadap, Mabes Polri juga diduga menguntit kegiatan para pimpinan KPK.
Semua usaha tersebut dilakukan untuk mengetahui pimpinan KPK yang paling getol mengusut kasus tersebut. Bahkan, ada dugaan Polri sengaja mengumpulkan informasi kesalahan yang pernah dilakukan pemimpin KPK di masa lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News