kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ketua DPR ajak China bergabung ke OKI


Senin, 08 November 2010 / 18:34 WIB
ILUSTRASI. Produk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau TPS Food


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Ketua DPR RI, Marzuki Alie mengajak pemerintah China lebih aktif di organisasi internasional. Terutama di Organisasi Konferensi Islam (OKI). Bahkan, Ketua DPR mengajak China untuk masuk ke dalam OKI. Tujuannya, agar OKI semakin kuat. Dengan demikian, kebijakan OKI bisa mempunyai posisi tawar yang lebih tinggi.

Catatan saja, OKI merupakan organisasi antar pemerintahan dalam berbagai bidang. Keanggotaan organisasi itu bukan berdasarkan keagamaan Islam. "Ghana yang mayoritas penduduknya beragama Kristen pun masuk menjadi anggota," ujar Marzuki, usai pertemuan dengan Parlemen China, Senin (8/11).

Marzuki, yang juga Presiden Persatuan Parlemen Negara-Negara OKI atau Parlemen Union of OIC Members Countries (PUIC), memang sangat berharap China bisa masuk ke OKI. Sebab, agama Islam juga berkembang di China. Selain itu, China merupakan negara dengan perekonomian maju, yang akan mengalahkan Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Saat ini, produk-produk China sudah tersebar di seluruh dunia. Bila China bergabung, posisi tawar OKI bakal meningkat. "China bisa mempengaruhi negara-negara maju seperti Amerika Serikat untuk melaksanakan kebijakan OKI," terang Marzuki.

Misalnya, terkait kebijakan pengurangan emisi karbon. Kebijakan itu sudah diterapkan di anggota OKI. Namun, di Amerika Serikat, kebijakan itu tidak mempan. "China juga bisa membantu negara-negara anggota OKI agar lebih berkembang," jelas Marzuki.

Sementara, keuntungan bagi China, tentu akan mempermudah ekspansi pasar. Mengingat, banyak anggota OKI yang merupakan negara berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×