Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Para pimpinan negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang berlangsung di Langkawi, Kedah, Malaysia mencapai sejumlah kesepakatan. Muncul pilar-pilar baru dalam grup-grup kerjasama sub-regional (KESR) semisal pada Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines - East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Indonesia-Malaysia-Thailand – Growth Triangle (IMT-GT). Kesepakatan ini diharapkan dapat mendongkrak perdagangan di kawasan.
Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi mengatakan dalam kesempatan itu, Indonesia ingin mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan secara merata dan inklusif.
Menurutnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memimpin delegasi Indonesia menyambut baik terbentuknya pilar baru dalam KESR BIMP-EAGA, yaitu Socio Cultural and Education. "Terutama hubungan budaya dan sumber daya manusia di wilayah KESR BIMP-EAGA yang harus terus diperkuat, ujar Bachrul, Rabu (29/4).
Menurut Bachrul, kesepakatan ini bakal menaikkan aktivitas perdagangan. Selama periode 2009-2013, total perdagangan di sub-kawasan BIMP-EAGA meningkat 70% menjadi US$ 166 miliar, total investasi meningkat hampir tiga kali lipat menjadi US$ 14,8 miliar, dan kedatangan turis asing meningkat 60% menjadi 5,1 juta pengunjung pada 2013 dibandingkan dengan tahun 2009.
Demikian halnya dengan kerjasama sub-regional IMT-GT menyumbang transaksi yang signifikan bagi kemajuan perdagangan. Total perdagangan IMT-GT pada 2012 mencapai US$ 491 miliar atau sebesar 25% dari total perdagangan ASEAN.
Para Kepala Negara sepakat bahwa KESR BIMP-EAGA dan IMT-GT merupakan building block dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku secara penuh pada akhir 2015. "Para Kepala Negara mendorong peran Pemerintah Daerah dan pelaku usaha daerah untuk terlibat aktif dalam mengambil manfaat dari KESR ini," tegas Bachrul.
Sektor pertanian dan perikanan pun menjadi isu penting yang turut dibicarakan. Sektor pertanian dan perikanan memegang peranan penting dalam mengurangi kesenjangan pembangunan ekonomi di kawasan serta mendorong perdagangan yang saling menguntungkan.
Lebih lanjut, Bachrul mengatakan bahwa fasilitas perdagangan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di daerah perbatasan.
“Kami sedang membahas framework of cooperation dengan Malaysia dan Thailand di bidang kepabeanan, imigrasi, dan perkarantinaan untuk meningkatkan kelancaran arus barang dan orang di wilayah perbatasan dengan tetap mengutamakan unsur keamanan,” tuturnya.
Para Kepala Negara IMT-GT juga menyambut baik rencana penyelenggaraan The 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Fair and Business Leaders’ Conference pada Oktober 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia dan mengharapkan partisipasi aktif dari seluruh stakehoders khususnya UKM kawasan BIMP-EAGA dan IMT-GT untuk mensukseskan pameran tersebut.
"Kita terus mendorong dan memfasilitasi keterlibatan penuh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pameran tersebut sebagai upaya dalam meningkatkan kapasitas, akses pembiayaan, dan akses pasar kepada UKM," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News