kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kerugian akibat korupsi SIM ternyata lebih besar


Senin, 01 April 2013 / 19:16 WIB
Kerugian akibat korupsi SIM ternyata lebih besar
ILUSTRASI. An investor takes a photograph using his phone as he stands in front a board displaying stock prices at the Australian Securities Exchange (ASX) in Sydney, Australia, July 17, 2017. REUTERS/Steven Saphore


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghitung, kerugian negara akibat tindak pidana korupsi  pengadaan Simulator SIM lebih besar dari dugaan awal. Semula, lembaga anti rasuah ini memaparkan kerugian akibat korupsi sebesar Rp 100 miliar.

"Nilai kerugian negara terkait kasus simulator itu diduga mencapai Rp 121 miliar," ujar juru bicara KPK, Johan Budi, Senin (1/4).

Meningkatnya jumlah kerugian ini lantaran KPK sebelumnya belum melakukan perhitungan secara maksimal. Peningkatan ini juga ditambah dengan total rekening mantan kakorlantas Irjen Djoko Susilo yang diblokir. 

Johan menambahkan  total nilai aset Djoko yang sudah disita hanya mencapai Rp70 miliar. Aset ini terdiri dari tanah, rumah, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), salon, mobil, dan bus. 

Sementara itu, setelah kedua berkas tersangka Djoko Susilo yang disatukan untuk masuk tahap penuntutan, kini penyidik fokus mendalami pemeriksaan tiga tersangka lainnya, yakni mantan Wakil Kepala Korlantas Brigjen Polisi Didik Purnomo, Direktur PT CMMA Budi Susanto, dan Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) Sukotjo Bambang.

KPK sudah merampungkan berkas jenderal bintang dua dan melimpahkannya ke penuntutan. Setelah dibuat surat dakwaan, KPK segera melimpahkan kasus Djoko Susilo ke Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×