kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kerugian akibat korupsi SIM ternyata lebih besar


Senin, 01 April 2013 / 19:16 WIB
Kerugian akibat korupsi SIM ternyata lebih besar
ILUSTRASI. An investor takes a photograph using his phone as he stands in front a board displaying stock prices at the Australian Securities Exchange (ASX) in Sydney, Australia, July 17, 2017. REUTERS/Steven Saphore


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghitung, kerugian negara akibat tindak pidana korupsi  pengadaan Simulator SIM lebih besar dari dugaan awal. Semula, lembaga anti rasuah ini memaparkan kerugian akibat korupsi sebesar Rp 100 miliar.

"Nilai kerugian negara terkait kasus simulator itu diduga mencapai Rp 121 miliar," ujar juru bicara KPK, Johan Budi, Senin (1/4).

Meningkatnya jumlah kerugian ini lantaran KPK sebelumnya belum melakukan perhitungan secara maksimal. Peningkatan ini juga ditambah dengan total rekening mantan kakorlantas Irjen Djoko Susilo yang diblokir. 

Johan menambahkan  total nilai aset Djoko yang sudah disita hanya mencapai Rp70 miliar. Aset ini terdiri dari tanah, rumah, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), salon, mobil, dan bus. 

Sementara itu, setelah kedua berkas tersangka Djoko Susilo yang disatukan untuk masuk tahap penuntutan, kini penyidik fokus mendalami pemeriksaan tiga tersangka lainnya, yakni mantan Wakil Kepala Korlantas Brigjen Polisi Didik Purnomo, Direktur PT CMMA Budi Susanto, dan Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) Sukotjo Bambang.

KPK sudah merampungkan berkas jenderal bintang dua dan melimpahkannya ke penuntutan. Setelah dibuat surat dakwaan, KPK segera melimpahkan kasus Djoko Susilo ke Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×