kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kerja sama pembuatan pesawat dengan Korea Selatan masih tunggu keputusan Presiden


Senin, 09 Juli 2018 / 17:58 WIB
Kerja sama pembuatan pesawat dengan Korea Selatan masih tunggu keputusan Presiden
ILUSTRASI. MENTERI PERTAHANAN RYAMIZARD RYACUDU


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerja sama pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) menunggu keputusan Presiden. Sebelumnya kerja sama proyek pembuatan pesawat tempur tersebut mengalami keterlambatan. 

Keterlambatan itu membuat Indonesia kembali menghitung ulang proyek tersebut. "Ada keterlambatan, keputusan ada di Presiden, kalau Presiden bilang lanjut ya kerja sama lanjut," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu usai rapat kerja dengan komisi I DPR, Senin (9/7).

Proyek ini merupakan program bersama antara Indonesia dengan Korea Selatan. Berdasarkan kesepakatan, Indonesia akan mambayar 20% dari biaya proyek dan 80% sisanya dibayar oleh pemerintah Korea Selatan.

Sejak dimulai pada tahun 2016, Indonesia sudah melakukan pembayaran. Pembayaran tersebut digunakan sebagai biaya riset pembuatan pesawat jet tempur generasi 4.5 tersebut.

Meski begitu keterlambatan pembuatan pesawat ini dinilai tidak akan merugikan Indonesia. "Tidak ada potensi kehilangan biaya riset meski ada keterlambatan," terang Ryamizard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×