Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerja sama pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) menunggu keputusan Presiden. Sebelumnya kerja sama proyek pembuatan pesawat tempur tersebut mengalami keterlambatan.
Keterlambatan itu membuat Indonesia kembali menghitung ulang proyek tersebut. "Ada keterlambatan, keputusan ada di Presiden, kalau Presiden bilang lanjut ya kerja sama lanjut," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu usai rapat kerja dengan komisi I DPR, Senin (9/7).
Proyek ini merupakan program bersama antara Indonesia dengan Korea Selatan. Berdasarkan kesepakatan, Indonesia akan mambayar 20% dari biaya proyek dan 80% sisanya dibayar oleh pemerintah Korea Selatan.
Sejak dimulai pada tahun 2016, Indonesia sudah melakukan pembayaran. Pembayaran tersebut digunakan sebagai biaya riset pembuatan pesawat jet tempur generasi 4.5 tersebut.
Meski begitu keterlambatan pembuatan pesawat ini dinilai tidak akan merugikan Indonesia. "Tidak ada potensi kehilangan biaya riset meski ada keterlambatan," terang Ryamizard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News