kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerap tak sinkron, pemerintah kerjasama pertukaran data ekspor impor dengan Singapura


Rabu, 09 Oktober 2019 / 17:24 WIB
Kerap tak sinkron, pemerintah kerjasama pertukaran data ekspor impor dengan Singapura
ILUSTRASI. Indonesias President Joko Widodo inspects an honour guard with Singapores Prime Minister Lee Hsien Loong at the Istana in Singapore October 8, 2019. REUTERS/Feline Lim


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menjalin kerjasama dengan Singapura di bidang ekspor impor.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Singapura Selasa (8/10) oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Deputy Prime Minister Singapore Heng Swee Keat dihadapkan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapore Lee Hsien Loong..

MoU ini berisi komitmen membangun pertukaran data ekspor-impor secara elektronik dengan tautan national single window antara Indonesia dan Singapura. Dengan kerjasama tersebut Indonesia dan Singapura akan memfasilitasi dan mengamankan arus perdagangan berdasarkan data dan informasi yang benar dan akurat.

Baca Juga: Tok, BI dan Bank Sentral Singapura sepakat perpanjang perjanjian keuangan bilateral

“Selama ini statistik data ekspor dan impor antara Indonesia dan Singapura selalu berbeda, tidak sinkron serta tidak konsisten,” kata Menteri Keuangan dalam keterangan resminya, Rabu (9/10).

Sri Mulyani bilang miss data ekspor-impor dapat memungkinkan terjadinya kejahatan penghindaran kewajiban kepabeanan dan perpajakan maupun penyelundupan.

Sehingga dengan MoU akan dilakukan berupa kerjasama teknis dan pertukaran data perdagangan yang bebas kertas (paperless) dan tanpa hambatan (seamless), serta untuk meningkatkan kualitas manajemen risiko.

Baca Juga: Indonesia dan Singapura tingkatkan kerjasama ekonomi

Dalam kesempatan tersebut pemerintah juga membahas peningkatan kerjasama investasi, pembangunan infrastruktur, pariwisata dan pendidikan serta pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×