kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepuasan masyarakat dalam penanganan corona turun, ini kata Jubir Presiden


Senin, 08 Juni 2020 / 16:55 WIB
Kepuasan masyarakat dalam penanganan corona turun, ini kata Jubir Presiden
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno meninjau kesiapan penerapan prosedur normal baru di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/6/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/nz


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei INDIKATOR merilis tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan virus corona (Covid-19) oleh pemerintah pusat bulan Mei.

Berdasarkan survei tersebut mayoritas masyarakat masih puas terhadap kinerja pemerintah pusat dalam menangani Covid-19. Sebesar 47,6% cukup puas dan 8,8% sangat puas atas penanganan Covid-19.

Baca Juga: Update corona, inilah daerah di Jakarta Timur dengan kasus corona terbanyak

"Pada situasi pandemi yang berat ini, mayoritas masyarakat percaya kepada pemerintah pusat," ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman kepada wartawan, Senin (8/6).

Meski pun masih mayoritas, kepuasan tersebut turun dibandingkan survei yang dilakukan pada Februari lalu. Saat itu masyarakat yang cukup puas terhadap kerja pemerintah sebanyak 60,7% sementara yang sangat puas sebanyak 10,1%.

Berdasarkan survei tersebut jumlah masyarakat yang tidak puas pun meningkat. Bila pada survei Februari terdapat 10,3% kurang puas dan 1,3% tidak luas sama sekali, pada bulan Mei masyarakat yang kurang puas naik hingga 29,6% sedangkan yang tidak puas sama sekali sebanyak 1,7%.

Fadjroel menerangkan bahwa Presiden Joko Widodo menerima masukan dalam penanganan Covid-19. Beberapa sektor dinilai masih belum berjalan maksimal. "Catatan dari masyarakat terkait kebijakan yang belum ideal menjadi perhatian sangat serius presiden," terang Fadjroel.

Baca Juga: Penguatan rupiah kali ini dinilai tidak berdampak signifikan ke importir, kenapa?

Seperti dalam distribusi bantuan sosial (bansos) yang belum tepat sasaran. Fadjroel juga mendorong partisipasi publik dalam kebijakan penanganan Covid-19.

Fadjroel juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan tersebut. Ia bilang kepercayaan akan menjadi modal untuk terus bekerja keras membangun sistem yang responsif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×