Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa hingga akhir November berada di posisi US$ 117,2 miliar. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan posisi cadangan devisa yang meningkat ini ini sudah dalam ekspektasi.
Melihat cadangan devisa yang meningkat bulan lalu, David pun mengatakan masih ada potensi kenaikan cadangan devisa di bulan ini. "Masih ada potensi naik karena sekarang kondisinya stabil pasca kesepakatan China dan AS walau masih volatile," ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (7/12).
David berharap kenaikan cadangan devisa di Desember bisa meningkat seperti kenaikan bulan lalu, sehingga diharapkan cadangan devisa di Desember bisa menjadi sekitar US$ 119 miliar.
Meski diharapkan naik, namun pengaruh eksternal juga harus menjadi perhatian pemerintah. "Memang sekarang masalah eksternal. Tetapi mumpung sentimennya masih positif, kita harus buru-buru mempercepat reformasi struktural. Ini fundamental, terutama current account deficit (CAD) yang cukup tinggi," jelas David.
David mengatakan, penguatan rupiah juga menjadi salah satu alasan mengapa cadangan devisa di November mengalami peningkatan. Nilai tukar rupiah yang berada di rentang Rp 14.400 - Rp 14.500 saat ini juga dianggap masih dalam rentang yang baik dan kompetitif dibandingkan negara berkembang lainnya.
David mengatakan, saat rupiah naik atau menurun, BI harus tetap hadir. "Yang penting penguatannya tidak terlalu cepat. Kalau penguatan dan pelemahan terlalu cepat bisa mengganggu confidence pebisnis untuk mengambil keputusan," jelas David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News