kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,99   -12,74   -1.37%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala Bappenas meyakinkan publik Asian Games 2018 bebas dari teror


Kamis, 17 Mei 2018 / 16:10 WIB
Kepala Bappenas meyakinkan publik Asian Games 2018 bebas dari teror
ILUSTRASI. Keterangan pers Bappenas mengenai dampak ekonomi Asian Games


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro meyakinkan masyarakat bahwa event Asian Games 2018 bebas dari teror. Menyusul peristiwa teror yang terjadi di Surabaya dan Riau baru-baru ini.

 "Untuk pengamanan, semua anggarannya kan sudah ada. Praktis, akan ada pengamanan signifikan, terlebih untuk mengantisipasi teror,” ujar Bambang melalui keterangannya, Kamis (17/5).

Asian Games ke-18 yang akan berlangsung pada tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018 mendatang di Jakarta dan Palembang merupakan event internasional olah raga yang sangat bergengsi di kawasan Asia.

Diperkirakan 45 negara akan hadir, melibatkan 10.000 atlet dan 5.000 officials untuk berkompetisi dalam event olah raga terbesar se-Asia tersebut.

Bambang mengatakan peristiwa teror yang terjadi di Surabaya memang dapat berdampak pada sektor pariwisata di Tanah Air. Namun menurutnya, masyarakat dapat membantu mengurangi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan, antara lain misalnya dengan tidak latah ikut mengunggah tulisan atau gambar-gambar yang belum jelas kebenarannya di media sosial.

"Kita harus bisa membuktikan Indonesia itu aman dan kondusif, tidak akan ada gangguan atau teror terhadap pelaksanaan Asian Games 2018, termasuk gangguan jangka panjang terhadap investasi maupun pariwisata," katanya.

Sebelumnya, Bambang menegaskan Asian Games 2018 tentunya akan memberikan manfaat ekonomi dan non-ekonomi bagi Indonesia sebagai tuan rumah.

Manfaat ekonomi yang akan tercipta antara lain adalah meningkatkan sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, mendorong pengembangan kota melalui pembangunan infrastruktur fasilitas olahraga dan infrastruktur pendukung lainnya, dan merupakan ajang promosi strategis untuk membangun citra positif bangsa.

Di samping itu, Indonesia juga akan memperoleh manfaat non ekonomi, di antaranya meningkatkan kohesi sosial dan mendorong perubahan budaya, perilaku, dan karakter masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk event internasional melalui partisipasi sukarelawan.

“Asian Games 2018 juga akan mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga sekaligus mengajak generasi muda untuk belajar mengenai semangat olahraga dan sportivitas, serta meningkatkan profil Indonesia di mata internasional,” ujar Bambang.

Dampak ekonomi yang tercipta dari ajang internasional ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: dampak ekonomi langsung dan dampak ekonomi tidak langsung.

Dampak ekonomi langsung merupakan besaran nilai ekonomi yang tercipta secara langsung akibat adanya aktivitas ekonomi yang dilakukan pada saat persiapan, saat acara berlangsung, dan saat setelah acara berlangsung.

Adapun dampak ekonomi tidak langsung adalah nilai ekonomi lanjutan yang tercipta akibat adanya efek pengganda dalam perekonomian, di mana efek yang akan terjadi adalah dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi dan nasional, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan pendapatan.          

Bappenas memperkirakan dampak langsung pengeluaran peserta dan pengunjung Asian Games 2018 akan mencapai Rp 3,6 triliun, di mana pengeluaran sebesar Rp 2,5 triliun akan terjadi di Jakarta dengan konsentrasi persebaran peserta dan pengunjung sebanyak 70 %, dan Rp 1,1 triliun di Palembang dengan konsentrasi persebaran peserta dan pengunjung sebanyak 30 %.

Kemudian, 88 % pengeluaran berasal dari penonton dan wisatawan, diikuti 4,67 % pengeluaran oleh atlet, 3,96 % pengeluaran awak media, 2,34 % pengeluaran officials, dan 0,77 % pengeluaran sukarelawan.

Akomodasi diperkirakan menjadi komponen pengeluaran terbesar yang diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun, sementara komponen pengeluaran terbesar kedua adalah transportasi sebesar 640 miliar rupiah, makanan dan minuman sebesar 628 miliar rupiah, pengeluaran belanja mencapai 560 miliar rupiah, dan pengeluaran hiburan sebanyak Rp 280 miliar.

Bappenas saat ini sedang melakukan perhitungan untuk dampak tidak langsung, yang diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat sebelum acara Asian Games 2018 dilaksanakan.

“Kalau hitungan dampak tidak langsung ini sudah selesai, Bappenas dapat memperkirakan berapa sumbangan Asian Games 2018 terhadap pertumbuhan ekonomi, berapa sumbangannya terhadap lapangan kerja, serta berapa peningkatan  pendapatan masyarakat yang akan tercipta,” paparnya.

Namun demikian, peluang ekonomi yang besar dari ajang Asian Games ini tentunya perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh Bangsa Indonesia, jika kita ingin benar-benar mendapat manfaatnya.

“Dengan menggencarkan promosi Asian Games dan wisata yang tepat sasaran, memberikan fasilitas dan kemudahan masuk ke Indonesia bagi turis mancanegara, meningkatkan kemudahan akses ke venue untuk penonton lokal, menyiapkan destinasi wisata dan infrastruktur pendukung, meningkatkan awareness wisatawan mancanegara tentang destinasi wisata melimpah di tanah air, termasuk wisata kuliner dan budaya, serta mengadakan event pariwisata dan event lainnya pada saat Asian Games berlangsung,” ucap Menteri Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×