Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di momen bulan Ramadan ini dan menjelang Lebaran beberapa pekan mendatang.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, saat ini, pemerintah terus menjaga stabilitas harga jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran.
Pemerintah Pusat dan Daerah akan terus memonitor harga dan ketersediaan pangan serta melakukan berbagai kebijakan intervensi, di antaranya melalui operasi pasar dan pasar murah bahan pangan pokok, serta memperkuat stok pangan dan kelancaran distribusi pasokan.
Program tambahan bantuan sosial beras yang mulai bergulir akhir Maret juga diperkirakan mampu mengendalikan tekanan harga di pasar domestik dan menjaga akses pangan pokok masyarakat.
Baca Juga: Ada Faktor Lebaran, Ekonom Perkirakan Inflasi April Akan Naik hingga 0,7%
“Stabilitas harga pada masa HBKN menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat,” terang Febrio dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/4).
Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi risiko kenaikan harga minyak global dalam beberapa hari terakhir akibat kebijakan OPEC+ yang berencana untuk memangkas produksinya. Diharapkan dengan kewaspadaan tersebut tidak menimbulkan efek negatif terhadap inflasi.
Adapun memasuki periode Ramadan 2023, inflasi dapat terkendali dengan baik. Laju inflasi Maret 2023 tercatat hanya mencapai 4,97% secara tahunan atau year on year (yoy), menurun cukup signifikan dari bulan Februari yang tercatat sebesar 5,47% yoy.
Febrio mengatakan, menurunnya inflasi tersebut hasil dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Di antaranya pengendalian harga pangan menjelang Ramadan yang terbukti cukup efektif menurunkan inflasi pangan.
Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga sangat krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan berbagai bahan pangan pokok. Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) mampu diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 7,62% yoy pada bulan lalu, menjadi 5,83% yoy pada Maret 2023.
Baca Juga: Bapanas Jamin Beras Impor Tidak Rusak Harga Beras di Tingkat Petani
Meskipun demikian, secara bulan ke bulan, terjadi sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan seiring naiknya permintaan.
“Harga beras juga diharapkan akan melandai seiring masuknya periode panen raya yang mulai berlangsung sejak awal Maret lalu,” tutur Febrio.
Selain dari sisi pangan, perlambatan inflasi secara umum juga didorong oleh melambatnya komponen inflasi inti, yaitu sebesar 2,94% yoy, lebih rendah dari inflasi inti Februari (3,09%).
Perlambatan terjadi hampir di semua kelompok barang dan jasa seiring menurunnya tekanan harga komoditas global. Selain itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered price) juga tercatat 11,56% yoy, melambat dari bulan Februari yang mencapai 12,24% (yoy), di antaranya dipengaruhi oleh penurunan tarif air PAM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News