kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan BI rate akan menekan pertumbuhan ekonomi


Kamis, 12 September 2013 / 17:16 WIB
Kenaikan BI rate akan menekan pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. Rombongan Kemenko Marinvest bersama CEO Tesla Elon Musk


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan kembali BI rate untuk yang keempat kalinya di tahun 2013. Setelah melakukan rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada hari Kamis (12/9) diputuskan BI rate naik lagi sebesar 25 basis point (bps) menjadi 7,25%.

Terkait kenaikan BI rate tersebut, Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN)  A. Prasetyantoko mengatakan, langkah bank sentral tersebut akan semakin menekan pertumbuhan ekonomi di tahun 2013.

Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah yang ingin menekan pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi konsumsi masyarakat, yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah impor.

Prasetyantoko memperkirakan, dengan kenaikan BI rate sebesar 25 bps akan membuat tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 berada di kisaran 5,6%-5,8%, lebih rendah dari proyeksi yang dibuat Pemerintah di level 5,9%.

"Dengan naiknya BI rate, maka bunga kredit akan ikut terkerek. Ini yang akan membuat konsumsi masyarakat turun," kata Prasetyantoko kepada KONTAN, Kamis (12/9).

Praestyantoko melihat, kenaikan BI rate ini lebih bertujuan untuk menekan depresiasi rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat.

Sebab, jika depresiasi rupiah tergerus lebih dalam, maka akan berdampak buruk terhadap perekonomian. Menurutnya, jika berkaca ke kondisi krisis di tahun 2008, depresiasi rupiah saat itu mencapai 16%, sementara hingga sat ini tingkat depresiasinya sudah hampir 15,5%.

Idealnya BI rate naik jadi 7,5%

Ekonom Standard Chartered Fauzy Ichsan menambahkan, keputusan untuk menaikkan BI rate dinilai sangat tepat dengan kondisi saat ini.

Menurutnya, pasar membutuhkan komitmen dari Pemerintah dan BI untuk memperbaiki nilia tukar rupiah. "Hal itu terlihat, setelah dinaikkan BI rate pasar langsung merespons posistif, dimana rupiah membaik," katanya.

Meski demikian, ia melihat jika ingin benar-benar aman dari ancaman depresiasi rupiah yang lebih dalam, BI rate idealnya dinaikkan hingga 7,5% hingga akhir tahun. Lalu, waktu yang tepat untuk kembali menaikkan BI rate adalah di kuartal ke empat tahun 2013.

Bila hal itu dilakukan nilai tukar rupiah akan terus membaik. Ia memperkirakan, jika kebijakan BI konsisten dalam penguatan rupiah, maka depresiasi hingga akhir tahun bisa terus berkurang.

Fauzy juga menilai, langkah Pemerintah untuk mengerem pertumbuhan sudah tepat untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan yang masih terus defisit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×