kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemperin mulai menghitung penggunaan TKDN untuk televisi dan radio


Kamis, 11 Juli 2019 / 19:33 WIB
Kemperin mulai menghitung penggunaan TKDN untuk televisi dan radio


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) akan menghitung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk industri elektronik semisal televisi dan radio. Tindakan ini sebagai kelanjutan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal.

Apalagi penggunan TKDN ini telah berbentuk aturan hukum melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) nomor 4 tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio Siaran.

Baca Juga: Regulasi TKDN katrol investasi industri elektronika

"Surveyor sedang menghitung TKDN-nya, nanti akan dihitung TKDN sejumlah perusahaan," ujar Direktur Industri Elektronika dan Telematika Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemperin Janu Suryanto saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Menurut Janu, ada beberapa produsen yang angka TKDN-nya sudah mencapai 50%. Nantinya hal itu akan menjadi perbandingan bagi produsen lainnya. Kemperin juga akan melakukan Focus Group Discussion (FGD).

Baca Juga: Kementerian Perindustrian dorong industri farmasi gunakan bahan baku lokal

FGD tersebut akan menyertakan seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan aturan tersebut. Rencananya, beleid tersebut akan diimplementasikan setahun setelah diundangkan pada tanggal 28 Juni 2019 lalu. Adanya aturan itu diperkirakan akan mendorong pertumbuhan industri elektronik dalam negeri.

"Insya Allah meningkat, tetapi belum dapat dihitung berapa peningkatannya," terang Janu.

Regulasi tersebut juga akan menurunkan impor produk elektronik. Janu bilang produsen elektronik yang impor harus berpikir ulang untuk mendorong bisnisnya di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×