kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemperin dorong industri bahan baku obat-obatan


Rabu, 05 Oktober 2016 / 18:34 WIB
Kemperin dorong industri bahan baku obat-obatan


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketergantungan bahan baku obat dari luar negeri mencapai 95%. Akibatnya harga obat menjadi relatif mahal.

Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian mengatakan, ini salah satu faktor pemicu munculnya obat dan vaksin palsu yang harganya jauh lebih murah.

Oleh karena itu Achmad bilang, pihaknya sedang mendorong agar pada 2018, industri bahan baku bisa meningkat secara signifikan.

"Sebagai solusinya, kami sedang mengembangkan 79 item bahan baku obat terutama yang nilai impornya tinggi," kata Achmad dalam rapat dengar pendapat dengan Panitia Kerja (Panja) Obat dan Vaksin Komisi IX DPR RI, Rabu (5/10).

Ia mencontohkan, salah satunya ialah garam farmasi. PT Kimia Farma disebutnya bisa memproduksi bahan baku tersebut yang sebagian besar dimanfaatkan untuk kepentingan produksi sendiri. Sayangnya, permintaan di tingkat lokal jauh lebih kecil dibanding kapasitas produksi.

Sementara itu, anggota panja lainnya, Marwan Dasopag dari Fraksi PKB menuding masalah obat palsu dari luar negeri disebabkan lemahnya pengawasan bea cukai. Obat-obat itu, alhasil, bisa lolos dijual bebas di toko-toko pinggir jalan atau online. 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×