Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyiapkan pemetaan jabatan-jabatan pekerjaan baru akibat dampak dari revolusi industri 4.0. Pasalnya, revolusi industri ini akan menggerus sejumlah pekerjaan.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono mengatakan, dampak dari revolusi industri 4.0 bisa menggeser 50% dari jumlah pekerjaan saat ini. Sebagai contoh, transformasi industri otomotif berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik.
Pihaknya saat ini sudah mengidentifikasi kompetensi tenaga kerja baru terhadap jabatan-jabatan yang cocok di era disrupsi digital.
"Kuncinya adalah diperlukan strategi bersama transformasi industri, pemetaan jabatan-jabatan baru dan pemenuhan skill yang sesuai dengan kebutuhan industri," jelas Bambang, Senin (16/4).
Data Kemnaker menunjukkan, dari total 128 juta angkatan kerja, terdapat 7,04 juta orang pengangguran terbuka. Sementara, dalam pasar kerja, jumlah pekerja paruh waktu sebanyak 51 juta orang.
Dari jumlah angkatan kerja yang ada, sebanyak 60% berpendidikan SMP ke bawah, 27% pendidikan SMA sederajat, dan 12% lulusan perguruan tinggi. Dari komposisi ini angkatan kerja nasional 88% didominasi operator dan hanya 12% memiliki kemampuan perekayasa (engineer).
Menurut Bambang, banyaknya jumlah pengangguran dalam kategori pendidikan menengah ke atas harus diantisipasi. Pasalnya masih terjadi mismatch antara lulusan pendidikan dan kebutuhan industri atau under qualified di pasar kerja.
"Oleh karena itu, mau tidak mau dilakukan upskilling atau reskilling terhadap pekerja dengan kualifikasi rendah ini," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News