kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemkeu menggenjot target kanwil pajak


Rabu, 05 November 2014 / 08:03 WIB
Kemkeu menggenjot target kanwil pajak


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) terus mencari strategi agar penurunan alias shortfall pajak di tahun ini tak terlalu dalam. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengevaluasi target penerimaan seluruh kantor wilayah (kanwil) pajak. 

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, menyatakan, Kemkeu telah menggelar rapat evaluasi target pajak bersama semua kanwil pajak di  Jawa di kantor Kemkeu, Jakarta, Senin (3/11). Dalam rapat tersebut, Kemkeu meminta kanwil pajak menggenjot penerimaannya hingga 100% di tahun ini.

Pasalnya, Mardiasmo mengungkapkan, berdasarkan outlook pajak tahun 2014 yang dipaparkan satu per satu oleh kanwil pajak, masih banyak kanwil yang mematok penerimaannya hanya 93% dari target. "Tapi, ada juga beberapa kanwil yang targetnya 100%," ujar Mardiasmo di kantor Kemkeu, Selasa (4/11).

Sejauh ini, kata Mardiasmo, salah satu kanwil yang target pajaknya mencapai 100% adalah Kanwil Pajak Banten. Kanwil Pajak Banten ini memiliki target penerimaan di tahun 2014 sebesar Rp 25,3 triliun. Realisasi penerimaan pajak di Kanwil Banten hingga 4 November 2014 mencapai Rp 19,3 triliun atau 76,28% dari target. Hingga akhir tahun 2014, Kanwil Pajak Banten menargetkan penerimaannya bisa mencapai 100%.

Selain mengevaluasi target penerimaan pajak seluruh kanwil, Kemkeu juga akan memperketat restitusi atau pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan dokumen untuk memperketat restitusi pajak. "Berbagai kelengkapan seperti faktur pajak harus disertakan pelaku usaha," imbuh Mardiasmo.

Demi menutup kekurangan pajak di tahun ini, Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brodjonegoro menambahkan, pemerintah juga akan mendorong penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. "Pemerintah akan menjaga defisit anggaran tidak melewati batas 2,4% dari PDB atau Rp 241,5 triliun," katanya. Hingga 29 Agustus, defisit anggaran telah mencapai Rp 107 triliun.

Sebelumnya, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan, penerimaan pajak tahun ini akan mengalami shortfall.

Data outlook ekonomi Kemkeu menyebutkan, negara telah gagal mencapai target penerimaan di sektor perpajakan. Penerimaan pajak tahun ini diperkirakan turun Rp 75,2 triliun atau cuma Rp 997,2 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar Rp 1.072,4 triliun. 

Realisasi penerimaan pajak hingga 30 September 2014 baru mencapai Rp 688,05 triliun atau sebesar 64,16% dari target. "Meskipun terjadi shortfall, hingga akhir tahun ini, dipastikan penerimaan bisa menembus Rp 1.000 triliun," kata Fuad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×