kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemiskinan ditekan menjadi 9,5%-10,5%


Rabu, 05 September 2012 / 07:01 WIB
Kemiskinan ditekan menjadi 9,5%-10,5%
ILUSTRASI. Persiapkan dahulu peralatan Anda sebelum mulai membuat konten baik di Youtube maupun sosial media lainnya.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Kendati pertumbuhan ekonomi kita cukup tinggi, nyatanya belum cukup signifikan mengurangi angka kemiskinan. Penurunan angka kemiskinan tetap seperti siput tengah berjalan.

Tahun depan, misalnya, pemerintah hanya menargetkan, angka kemiskinan turun menjadi 9,5%-10,5% dari sekitar 11,9% pada tahun ini. Program-program yang disiapkan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan bahkan masih sama dengan yang selama ini berjalan.

Agus Martowardojo, Menteri Keuangan mengaku, sejatinya pemerintah selalu berupaya agar perekonomian tidak hanya tumbuh tinggi tapi juga lebih berkualitas. "Perekonomian diharapkan mampu mendorong terwujudnya program pro-job dan pro-poor," kata Agus, Selasa (4/9).
Memang, angka kemiskinan berangsur turun, tapi belum drastis. Agus menjelaskan, tahun 2007 silam, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih mencapai 37,17 juta jiwa atau 16,58% dari total jumlah penduduk.

Empat tahun berselang atau tahun 2011, angka kemiskinan sukses menciut menjadi 12,36% dari total penduduk. "Akhir 2012 diperkirakan turun lagi dan mencapai kisaran 10,5%- 11,9%," kata Agus.

Menurutnya, penurunan angka kemiskinan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan mengurangi tingkat pengangguran.
Kata Agus, sejak periode 2007 hingga Februari 2012, memang terjadi peningkatan jumlah penduduk usia produktif sebesar 9,5%, namun ini diiringi dengan kenaikan jumlah penduduk yang bekerja dari 99,93 juta jiwa menjadi 112,8 juta jiwa. Hasilnya, "Tingkat pengangguran pun berkurang dari 9,11% di 2007 menjadi 6,32% di Februari 2012," ungkapnya.

Cara lain yang dilakukan pemerintah agar kemiskinan tak meledak adalah dengan menggenjot pembangunan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga membuat program penyediaan dana dan penjaminan bagi usaha mikro, kecil, menengah serta program kredit usaha rakyat (KUR).

Hernani Hurustiati, anggota Komisi IX DPR menilai, target penurunan angka kemiskinan menjadi 9,5%-10,5% pada tahun depan tersebut cukup realistis. Tapi, pencapaian target ini tergantung implementasi kebijakan dari pemerintah.

Ia melihat, sejauh ini upaya pemerintah mengurangi kemiskinan dari pemerintah belum maksimal. "Asalkan, programnya tepat sasaran dan tidak ada kebocoran anggaran maka target tersebut bisa tercapai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×