kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kemhan beli penyadap canggih Rp 71,35 miliar


Jumat, 20 September 2013 / 21:01 WIB
Kemhan beli penyadap canggih Rp 71,35 miliar
ILUSTRASI. Poster promo?dompet digital pada pusat perbelanjaan di Depok, Minggu (6/3/2022). Pada?tahun ini Bank Indonesia memprediksi nilai transaksi dompet digital mampu menembus angka Rp 357,7 triliun atau tumbuh 17,13%. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Fahriyadi | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Entahlah, apakah harus bangga atau khawatir dengan kabar ini. Kementerian Pertahanan (Kemhan) kabarnya membeli perlengkapan intelijen canggih dari Inggris seharga £ 4,21 juta atau setara Rp 71,35 miliar, bernama Finfisher. Alat ini efektif untuk menyadap kegiatan seseorang melalui internet dan telepon seluler (ponsel).

Menurut dokumen laporan United Kingdom (UK) Export Finance periode 2012-2013, terdapat transaksi jual-beli  peralatan intelijen antara pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Pertahanan  Purnomo Yusgiantoro dengan Gamma TSE Ltd. Memang, dokumen itu tidak merinci alat apa saja yang ada dalam transaksi jual-beli tersebut.

Namun, mengacu pada situs perusahaan Gamma, mereka memang menjual berbagai perangkat, sistem dan pelatihan tentang pengawasan, penyusupan, pemulihan, serta forensik. Salah satu produk Gamma yang menyedot perhatian banyak pihak adalah Finfisher. Di situs Youtube, Wikileaks pernah membeberkan kecanggihan dan keandalan alat Finfisher.

Bahkan, karena kemampuan itu, Wikileaks meminta semua pihak berhati-hati dengan alat itu karena pemegang teknologi tersebut bisa dengan mudah memonitor aktivitas pengguna internet dan ponsel. Semua data yang tersimpan di ponsel ataupun dan yang diakses hingga diunduh melalui internet, bisa terpantau dengan alat intelijen yang canggih tersebut.

Kepala Pusat Komunikasi Kemhan, Sisriadi mengakui pembelian alat tersebut. Menurutnya pembelian itu merupakan salah satu program untuk meningkatkan fungsi dan kemampuan intelijen Indonesia di bawah Kemhan. "Memang itu dibeli untuk memperkuat kemampuan intelijen yang seringkali dianggap lemah," kata Sisriadi kepada KONTAN, Rabu (18/9).

Kendati begitu, Sisriadi enggan menyebut apa saja isi dari perlengkapan yang dibeli dari Inggris tersebut. Alasannya, alat itu belum sampai ke Kemhan. Kemungkinan, alat inteligen tersebut baru sampai di Indonesia pada akhir tahun.

Sisriadi juga memastikan, Kemhan maupun intelijen  akan menggunakan alat itu secara benar dan tidak akan menyalahgunakannya. "Itu akan berguna sesuai UU Intelijen," tandas Sisriadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×