Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kemudian arena olahraga dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Pekerjaan venue Dayung diawali dengan pembangunan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 10.000 m3 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air.
Selanjutnya di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas 1.750 m2, ponton modular 521 m2, gangway 2 unit, dan 1 unit menara finish setinggi 14,4 meter. Sementara di area perairan dipasang 1 unit menara start, 5 unit menara pantau, 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, dan 2 unit obstacle canoe slalom.
Lintasan dayung dibangun sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter (9 lintasan) dengan kontraktor pelaksana PT Nindya Karya (Persero) menggunakan biaya APBN sebesar Rp 16,9 miliar. Saat ini progres pembangunan venue Dayung PON Papua sudah mencapai 52,6%.
Baca Juga: PUPR: UU Cipta Kerja diharapkan beri dampak positif ke sektor jasa konstruksi
Terakhir, arena panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Venue ini dibangun di atas lahan seluas 40.863 m2 dan memiliki luas bangunan 1.217 m2 dengan landsekap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tarik arena panahan PON Papua.
Lokasi venue panahan dilengkapi lapangan bertanding seluas 10.100 m2 dan lapangan latihan seluas 8.207 m2. Di mana pada lapangan tanding dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara. Saat ini progres keseluruhan pembangunan venue panahan mencapai 99,68%.
Selanjutnya: Kementerian PUPR percepat penyelesaian jalan tol Kayu Agung-Palembang seksi 2-3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News