Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Jatiluhur II atau SPAM regional Ir. H. Djuanda akan memiliki kapasitas air baku sebanyak 10.000 liter per detik.
"Pembangunan direncanakan akan melayani pemenuhan air minum di area DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor dengan memanfaatkan alokasi air baku dari Waduk Jatiluhur sebesar 10.000 liter per detik," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Heri Djulipurwanto dalam konsultasi publik proyek KPBI SPAM Ir. H. Djuanda yang dilakukan secara daring, Kamis (28/5).
Adapun, berdasarkan hasil pra studi kelayakan, SPAM Ir. H. Djuanda ini akan mampu memenuhi air minum di beberapa wilayah tersebut sebanyak 9.350 liter per detik.
Baca Juga: Kementerian PUPR pastikan proyek konstruksi tetap berjalan di tengah pandemi corona
Untuk DKI Jakarta total pelayanan air minum bisa mencapai 3.500 per detik dan ini difokuskan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan kecamatan prioritas yakni Kecamatan Pasar Minggu, Kecamatan Mampang Prapatan, Kecamatan Pancoran, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, dan Kecamatan Cipayung.
Total air minum yang bisa disalurkan ke Kota Bekasi ada sebanyak 1.000 liter per detik, dengan 3 kecamatan prioritas yakni Medansatria, Bekasi Utara dan Bekasi Timur. Ada 2.000 liter per detik air yang bisa disalurkan ke Kabupaten Bekasi untuk 5 kecamatan prioritas yakni Cikarang Timur, Kedungwaringin, Cikarang Utara, Karangbahagia, dan Cikarang Barat.
Untuk Kabupaten Karawang ada 850 liter per detik air yang disalurkan, dengan 3 kecamatan prioritas yakni Purwasari, Majalaya, dan Klari. Sementara untuk Kabupaten Bogor ada 2.000 liter air per detik yang bisa disalurkan yakni untuk 2 kecamatan prioritas yaitu Cileungsi dan Gunung Putri.
Eko mengatakan, tercapainya pelayanan air minum bagi penduduk Indonesia sudah diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024, dan menjadi prioritas di kawasan perumahan dan permukiman.
"Sebagai salah satu infrastruktur pelayanan dasar yang vital, kondisi prasaranan dan serana air minum memberikan pengaruh besar pada kesehatan dan lingkungan yag berdampak luas bagi tingkat perekonomian keluarga dan pembangunan ekonomi wilayah di indonesia," lanjut Eko.
Baca Juga: Dana tersedia, LMAN komitmen bayarkan dana talangan tanah ke BUJT
Eko juga mengatakan, salah satu tantangan dalam pembangunan infrastruktur adalah aspek pembiayaan. Karena itu, Kementerian PUPR mendorong pembiayaan infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Proyek pembangunan SPAM Ir. H. Djuanda ini pun dilakukan dengan skema KPBU.
Adapun, penyusunan pra studi kelayakan KPBU SPAM Ir. H Djuanda ini sudah dilakukan sejak Juli 2019 hingga April 2020. Direncanakan, penyusunan FS dan nota kesepahaman dengan calon offtakers akan bisa dilakukan mulai Juni hingga Agustus 2020, lelang di kuartal 4 2020 hingga 2021, dan proses pembangunan mulai 2021 hingga 2023.
Hari ini, Kementerian PUPR melakukan konsultasi publik dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah hingga masyarakat.
"Konsultasi publik ini diadakan sebagai ruang bertukar pendapat dan saran antara stakeholder kunci yakni Pemerintah daerah, akademisi dan masyarakat di rencana wilayah pelayanan," kata Eko.
Baca Juga: Antisipasi kekeringan, PUPR optimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News