Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agama (Kemenag) terus mempersiapkan pemberangkatan jemaah umrah. Hal ini setelah otoritas Arab Saudi mengizinkan kembali jemaah Indonesia untuk beribadah umrah.
Kepala Subdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Haji Khusus Kemenag, M. Noer Alya Fitra mengatakan, persiapan penyelenggaraan ibadah umrah terus dilakukan oleh pemerintah bersama dengan para pelaku usaha atau penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU). Harapannya jemaah dapat berangkat dengan tertib, aman, sehat, dan selamat.
Pria yang akrab disapa Nafit ini mengatakan, persiapan terkait karantina. Ia menerangkan, untuk karantina di tanah air, Kemenag sedang berkoordinasi dengan asrama haji pondok gede dan bekasi untuk persiapan akomodasi, konsumsi, dan sarana lainnya.
Baca Juga: Kemenag bersiap buka layanan umroh, berapa biaya umroh tahun 2021/2022?
Sementara untuk karantina di Arab Saudi, Kemenag belum menerima info adanya karantina di sana.
Lebih lanjut Nafit mengatakan, biaya referensi umrah masih terus dibahas dengan stakeholder terkait. Termasuk komponen biaya karantina bagi setiap jemaah umrah.
“Belum (ada estimasi biaya karantina), kami akan bahas dengan para pelaku usaha (PPIU),” ujar Nafit saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/10).
Sementara itu, Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan, saat ini Kementerian Agama bersama dengan asosiasi penyelenggara umrah sedang membahas harga referensi umrah.
Syam mengatakan, biaya umrah kemungkinan meningkat karena umrah dilakukan di masa pandemi. Sehingga otoritas Arab Saudi membuat sejumlah penyesuaian pengaturan penyelenggaraan umrah.
Syam memperkirakan, biaya umrah akan kembali normal jika sudah endemi. Namun, diperkirakan akan tetap mahal karena ada komponen asuransi.
“(Peningkatan biaya umrah diperkirakan meningkat sekitar) 15% sampai 25%,” ujar Syam.
Baca Juga: Negara Tanggung Karantina Jemaah Umrah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News