kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementan usulkan sapi sebagai jaminan KUPS


Jumat, 24 Desember 2010 / 13:01 WIB
Kementan usulkan sapi sebagai jaminan KUPS


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Upaya pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan populasi sapi lokal melalui program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) masih terhambat. Kendala utamanya terletak pada ketidakmampuan peternak memenuhi persyaratan kredit berupa agunan dan sertifikat tanah dari bank pelaksana. Pasalnya, mayoritas peternak adalah pengusaha kecil.

Oleh karena itu, Direktur Jenderal Peternakan Kementan, Prabowo Respatiyo Caturroso mengupayakan penggunaan sapi sebagai jaminan kredit. "Kita sudah membicarakan dengan pihak bank pelaksana untuk membuat alternatif jaminan kredit," ujarnya saat ditemui KONTAN. Ia yakin, dengan skema ini bisa meningkatkan kemampuan peternak mendapatkan kredit sehingga program KUPS bisa berjalan lebih efektif.

Namun hingga saat ini, dari 11 bank pelaksana, baru bank BRI yang sudah memberikan lampu hijau menanggapi usulan Kementan. "Direktur BRI sudah menjanjikan agar usulan ini ditindaklanjuti," ujarnya. Ia juga mengaku rincian persayaratan sapi yang akan dijadikan jaminan masih akan dibicarakan. Prabowo mengharapkan paling lambat di triwulan pertama 2011 sudah terjadi kesepakatan.

Ia mengharapkan 10 bank lainnya juga akan mempertimbangkan saran Kementan. Bank-bank tersebut antara lain Bank BPD Jatim, Bank BPD DIY, Bank Jateng, Bank BNI, Bank BPD Sumut, Bank BUKOPIN, Bank Mandiri, Bank Nagari Sumbar, Bank BPD Bali, dan Bank BPD NTB.

Data Kementan menyebutkan hingga Desember 2010, dana yang terserap baru Rp 250,41 miliar untuk pengadaan 18.497 sapi betina dari total dana Rp 3,8 triliun yang disediakan bank pelaksana. Padahal target pengadaan sapi lokal melalui KUPS untuk tahun 2010 mencapai 60.000 ekor.

Dicky A. Adiwoso, pemilik PT Agro Giri Perkasa (AGP), perusahaan pembibitan sapi, menyambut positif upaya pemerintah tersebut. Menurutnya, hal ini sesuai dengan keinginan para peternak sapi khususnya peternak menengah ke bawah. "Dengan penggunaan sapi, maka bisa terjangkau oleh segala lapisan peternak," ujarnya.

Skema pemberian subsidi bunga yang ada selama ini juga kurang memberikan dampak karena prosesnya murni perbankan yang rentan dengan kredit macet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×