kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan: Stok beras akhir bulan Juni mencapai 7,49 juta ton


Jumat, 12 Juni 2020 / 13:24 WIB
Kementan: Stok beras akhir bulan Juni mencapai 7,49 juta ton
ILUSTRASI. STOK BERAS. Buruh angkut memindahkan beras ke dalam gudang yang di jual di Pasar Induk Beras Cipinang. KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengapresiasi kerja keras para petani di seluruh Indonesia dan berdasarkan data yang ada stok beras akhir bulan Juni mencapai 7,49 juta ton.

”Angka tersebut sudah termasuk dalam hitungan stok hingga akhir Desember 2020 yang mencapai 6,1 juta ton,” ujar Mentan Dikutip dari laman setkab.go.id.

Baca Juga: Merinci program padat karya pemerintah dengan anggaran Rp 18,44 triliun

Lebih lanjut, Mentan menyampaikan bahwa apresiasi ini perlu diberikan karena mereka sukses melakukan cocok tanam Musim Tanam (MT) 1 dengan peningkatan produksi yang luar biasa.

“Di saat pandemi covid-19 melemahkan semua sendi-sendi perekonomian, sektor pertanian menjadi penyelamat dengan hasil panen yang luar biasa dan mampu memberi makan yang cukup bagi masyarakat Indonesia,” imbuh Mentan.

Sebagai informasi, pada MT 1 luas tanam Program lanjutan Gerakan Mengawal Musim Tanam (OKMAR) mencapai 6,07 juta ha dengan luas panen dari Januari-Juni sekitar 5,83 juta ha. Dari luasan tersebut para petani mampu memproduksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 29,02 juta ton dan menghasilkan beras murni sebanyak 16,65 juta ton atau senilai Rp168 triliun.

“Apapun yang terjadi besok, yang tidak boleh bersoal adalah pangan masyarakat. Musim tanam 1 kita berhasil di situ dan hanya Kementan yang produktivitas ekspornya naik di atas 12,6 persen,” katanya.

Baca Juga: Jokowi teken PP 26/2020, rehabilitasi hutan dilaksanakan 4 kelompok ini

Syahrul mengingatkan bahwa musim tanam berikutnya akan mengalami banyak tantangan dan rintangan yang lebih berat. Karena itu, Mentan meminta semua elemen bangsa mempersiapkan MT 2 dengan penuh semangat.

Sebagai informasi, badan pangan dunia FAO memperingatkan akan adanya kekeringan yang sangat tinggi yang dibarengi dengan serangan hama siklus lima tahunan bahkan tahun ini diprediksi akan terjadi krisis pangan dunia.

“Kalau kita semua turun tangan, akan ada kebersamaan yang kuat dengan perencanaan yang apik. Koordinasi kelembagaan harus kuat. Kerja sama dengan Kemendes, Kemenko, Kementerian dan Lembaga lain, BUMN, Pemda, Swasta, dan Perguruan Tinggi harus saling bersinergi,” katanya.

Untuk informasi, rapat koordinasi ini diikuti oleh Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jambi, Provinsi  Bengkulu, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi D.I. Yogyakarta, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×