kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,72   2,08   0.22%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin revitalisasi IKM pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah


Selasa, 20 Agustus 2019 / 10:28 WIB
Kemenperin revitalisasi IKM pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah
ILUSTRASI. Kemenperin dorong hilirisasi rumput laut


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PALU. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) berupaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru industri kecil dan menengah (WUB IKM) dan revitalisasi sentra di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala dalam rangka penyerapan tenaga kerja untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Tengah pascagempa.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengungkapkan, upaya yang dilakukan oleh Ditjen IKMA di antaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi.

Baca Juga: Kementerian PUPR bangun kembali jembatan Kuning Palu

Gati menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal IKMA untuk merevitalisasi kegiatan IKM di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Kala itu bencana alam berupa gempa bumi disertai tsunami dan likuifaksi mengguncang Sulawesi Tengah.

Bencana alam tersebut telah menyebabkan korban jiwa maupun kerugian ekonomi dalam skala cukup besar dan juga menyusutkan kapasitas produksi yang berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami kemunduran.

“Oleh karena itu, sejak masa tanggap darurat hingga saat ini memasuki masa rehabilitasi, Kemenperin bersama Pemda telah menyalurkan bantuan dan melakukan berbagai upaya untuk revitalisasi industri kecil dan menengah yang terkena dampak bencana alam,” kata Gati salam acara Revitalisasi IKM Pasca Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (20/8).

Selanjutnya adapun bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk pelatihan design dan fasilitasi mesin atau peralatan bagi sentra IKM Rotan dan pakaian jadi di Kota Palu, Bimbangan teknis WUB IKM dan fasilitasi mesin/peralatan konveksi di Kabupaten Sigi, Bimbingan teknis WUB IKM dan fasilitasi mesin/peralatan perbengkelan kendaraan roda dua dan pengelasan di Kota Palu, Kabupaten Sigi. Kabupaten Donggala.

“Selain bimbingan teknis, Ditjen IKMA juga memberikan bantuan start-up capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala,” ujar Gati.

Baca Juga: Awal April, Maipark catat kerugian asuransi bencana mencapai Rp 1,79 triliun

Menurut Gati, pengembangan sektor industri perlu dilakukan dengan sinergi bersama antara pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah baik itu tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Dia berharap dengan sinergi yang dibangun antara Kemenperin dengan segenap dinas yang membawahi sektor Industri di Provinsi Sulawesi Tengah dapat mengakselerasi peningkatan jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi sentra-sentra IKM dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi Sulawesi tengah pasca bencana.

Asal tahu saja, hingga tahun 2018 tecatat jumlah IKM yang ada di Sulawesi Tengah mencapai 6.779 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.622. Dengan nilai investasi sebesar Rp 297 miliar dan nilai produksi mencapai Rp 2,8 triliun.

Baca Juga: BPN: Relokasi korban gempa Palu manfaatkan tanah telantar

Gati optimistis, investasi sektor industri di Tanah Air akan semakin menggeliat karena komitmen pemerintah yang terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Misalnya, kebijakan kemudahan izin usaha serta memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.

“Ditjen IKMA telah banyak melakukan pembinaan kepada pelaku IKM nasional melalui berbagai program dan kegiatan strategis seperti peningkatan kemampuan sentra IKM, pengembangan produk IKM, penumbuhan wirausaha baru IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta e-Smart IKM,” ujar Gati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×