Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
Sebagai strategi peningkatan akses pasar, Ditjen IKMA juga memfasilitasi IKM khususnya untuk produk inovatif yang belum dikenal secara luas untuk mengikuti pameran - pameran kelas internasional.
“Langkah ini kami ambil sebagai bagian dari pembinaan,” ungkap Reni.
Pihaknya juga mengikutsertakan sekitar 300 IKM dalam berbagai event pameran yang diselenggarakan tahun 2022. Pameran tersebut antara lain: Trade Expo Indonesia, SIAL Interfood, Indonesia International Furniture Expo (IFEX), Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (JIFFINA), Adiwastra, Inacraft, Jakarta dan Surabaya International Jewellery Fair, Peringatan Hari Batik Nasional di FX Sudirman, Gebyar IKMA di Mal Kota Kasablanka Jakarta, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 2022 Menjadi Tahun Bangkitnya Industri Pariwisata dan Perhotelan, Berikut Kata OYO
"Hampir di setiap eksibisi tersebut, produk IKM selalu menjadi perhatian dan mengundang antusiasme pengunjung," ucapnya.
Sebagai contoh, pada pameran Hari Batik Nasional tercatat penjualan wastra budaya milik 20 IKM dengan mencapai Rp 496 juta. Pada Trade Expo Indonesia tercatat transaksi lebih dari Rp 1 miliar untuk produk pangan inovatif, pakaian jadi, alas kaki dan fesyen.
“Diperkirakan total transaksi yang dihasilkan dari berbagai pameran tersebut mencapai Rp 4 miliar dengan exposure 300 IKM yang dapat memperkenalkan 20 ribu produknya kepada calon buyer potensial,” sebut Reni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News