kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenparekraf perkirakan kunjungan wisman ke Indonesia hanya 4 juta di 2020


Jumat, 07 Agustus 2020 / 21:21 WIB
Kemenparekraf perkirakan kunjungan wisman ke Indonesia hanya 4 juta di 2020
ILUSTRASI. Wisatawan domestik menikmati pemandangan saat liburan Idul Adha 1441H di masa Adaptasi Kebiasaan Baru tahap II di obyek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Sabtu (1/8/2020). Obyek wisata tersebut mulai dikunjungi wisatawan dari luar Pulau Bali dengan menerap


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun ini akan jauh dari target yang ditetapkan akibat Covid-19.

"Menurut perkiraan kami, kalau seharusnya [kunjungan] wisman sebelum Covid-19 itu 18 juta, tahun ini sekitar 2,8 juta hingga 4 juta," ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Sungkari  dalam konferensi pers, Jumat (7/8)

Baca Juga: Pandemi corona bikin perjalanan internasional jadi mahal dan sulit

Tak hanya wisatawan mancanegara, Hari pun mengatakan akan ada penurunan pada pergerakan wisatawan nusantara, dari yang tadinya ditargetkan akan bisa mencapai 310 juta tahun ini menjadi hanya 140 juta pergerakan di tahun ini.

Hari pun memperkirakan kondisi ini akan terjadi dalam beberapa waktu. Dia memperkirakan, kunjungan wisatawan mancanegara akan bisa mencapai 18 juta di tahun 2024-2025, sementara wisatawan nusantara bisa mencapai 310 juta di 2023.

Baca Juga: Kinerja Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) tertekan di semester I-2020

Walaupun kunjungan wisatawan diperkirakan menurun drastis, Hari menyebut pemerintah tetap berupaya untuk menggenjot industri pariwisata.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara adalah dengan melakukan negosiasi travel bubble dengan beberapa. Meski begitu, Hari mengatakan pelaksanaan travel bubble ini baru bisa dilaksanakan.




TERBARU

[X]
×