Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pihaknya sigap dan akan terus memperbaharui informasi terkait ada atau tidak WNI yang menjadi korban dalam serangan bom di Sri Lanka.
"Beberapa saat setelah serangan di beberapa tempat tersebut, saya langsung melakukan komunikasi dengan Duta Besar kita Kolombo," ujar Retno saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (22/4).
Hingga saat ini, belum ada informasi bahwa ada WNI yang menjadi korban serangan bom di Sri Lanka. Meski demikian, Retno mengatakan Kemenlu tetap terus memperbaharui informasi ihwal kemungkinan WNI yang menjadi korban.
"Pada saat itu dan mulai sejak saat itu, kemudian di-update dari waktu ke waktu. Tentunya kami juga mencari informasi tentang WNI, apakah ada korban warga negara dan sejauh ini kami memperoleh informasi tidak ada korban dari WNI," ujar Retno.
"Jadi kami terus update dan saya berencana juga akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka. Tetapi pesan duka cita, simpati, solidaritas, dan kecaman terhadap serangan itu sudah saya sampaikan secara langsung kepada Duta Besar Sri Lanka di Jakarta," lanjut dia.
Ledakan bom pada Minggu Paskah di sejumlah gereja dan hotel mewah di Sri Lanka telah menewaskan sedikitnya 207 orang pada Minggu (21/4). Sejauh ini, 8 ledakan telah dilaporkan, dengan tiga terjadi di gereja, tiga ledakan di hotel, satu di luar kebun binatang, dan satu lagi di pinggiran kota.
Sebanyak 7 orang telah ditangkap dan tiga petugas polisi tewas dalam serangan di sebuah rumah pinggiran ibu kota Sri Lanka, beberapa jam setelah terjadinya serangkaian ledakan bom.
Menanggapi inside tersebut, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memanggil dewan keamanan nasional untuk menggelar pertemuan darurat. "Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kami hari ini. Saya menyerukan kepada semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat," katanya dalam cuitan di Twitter.
Pemerintah kemudian mengumumkan berlakunya jam malam, dan juga menutup akses ke situs media sosial utama termasuk Facebook dan WhatsApp. Sekretaris Presiden telah menyatakan pada 22-23 April adalah hari libur pemerintah. (Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenlu Terus Perbaharui Informasi WNI yang Kemungkinan Jadi Korban Bom Sri Lanka"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News