kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenko Marves sebut potensi penerimaan negara dari pelaut bisa capai Rp 151 triliun


Rabu, 17 Februari 2021 / 19:55 WIB
Kemenko Marves sebut potensi penerimaan negara dari pelaut bisa capai Rp 151 triliun
ILUSTRASI. Kemenko Marves sebut potensi penerimaan negara dari pelaut bisa capai Rp 151 triliun


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memperkirakan potensi penerimaan negara dari pelaut Indonesia bisa mencapai Rp 151,2 triliun.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio D. Araujo, mengatakan, hal ini berdasarkan hitungan atas pendapatan dari pelaut Indonesia dikalikan dengan jumlah pelaut yang ada.

Menurutnya, saat ini jumlah pelaut yang ada di Indonesia yang mencapai 1,2 juta orang dan para pelaut tersebut bisa mendapatkan gaji di atas US$ 500 hingga US$ 5.000.

"Kalau buat rata-ratanya antara kapal niaga dan kapal ikan, maka kalau kita kalikan angkanya dengan 1,2 juta orang dikalikan US$ 750 atau 10 juta, dikalikan 12 bulan, maka sumbangan dari pekerja maritim kita atau pelaut kita adalah kira-kira Rp 150 triliun," ujar Basilio dalam konferensi pers, Rabu (17/2).

Baca Juga: Wah, pemerintah akui belum punya data pasti jumlah pekerja migran sektor pelayaran

Menurut Basilio, hal inilah yang membuat pihaknya menaruh perhatian khusus kepada para pekerja di sektor maritim.

Tak hanya sumbangannya yang besar kepada penerimaan negara, Kemenko Maritim dan Investasi juga menyebut bahwa Indonesia, berdasarkan catatan ILO, termasuk penyuplai pekerja perikanan terbesar di dunia, baik yang bekerja di laut bebas maupun yang bekerja di negara setempat sebagai pelaut residen.

"Dengan demikian maka kami kira tidak ada alasan bagi negara ini, tidak ada alasan untuk Kemenko Maritim, untuk tidak memberikan  perhatian khusus terhadap para pelaut kita yang bekerja di luar negeri," terangnya.

Lebih lanjut dia pun mengatakan Indonesia bisa mendapatkan penerimaan yang besar dari hal ini. Salah satunya adalah bisa dilihat dari permintaan pelaut perikanan dari pasifik yang bisa mencapai 200.000 pelaut per tahun.

Dia menyebut, bila disimulasikan terdapat 150.000 pelaut rating dengan perkiraan gaji Rp 7 juta, sementara pelaut perwira sebanyak 50.000 dengan perkiraan gaji Rp 21 juta, maka setiap tahunnya akan ada penerimaan sekitar Rp 25,2 triliun per tahun.

"Itu baru dari satu wilayah laut saja dari belahan dunia ini yaitu dari laut pasifik. Dengan demikian, dengan proyeksi seperti ini negara bisa mendapatkan Rp 25,2 triliun dari hanya dari sektor perikanan dan sektor pelaut saja, maka kami kira tidak ada salahnya bagi Kemenko Maritim untuk memberikan perhatian khusus terhadap para pelaut kita," ujarnya.

Selanjutnya: Pekerjaan kemaritiman yang tertinggal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×