Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sampai dengan bulan Mei 2020 adalah sebesar Rp 270,4 triliun. Jumlah ini setara dengan 32,3% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di dalam Perpres 54/2020 yang sebesar Rp 836,5 triliun.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang senilai Rp 288,2 triliun, maka jumlah ini mengalami kontraksi 6,2%.
Baca Juga: Realisasi belanja bantuan sosial meningkat 30,7% pada Mei 2020
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, penurunan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan relokasi dan refocusing anggaran untuk diarahkan kepada penanganan Covid-19 dan dampaknya.
Selain itu, hal ini juga penting dilakukan apabila memang ada beberapa kegiatan dari seluruh K/L yang mungkin memang bisa dilakukan penghematan.
Askolani menjelaskan, meskipun sebelumnya mengalami kontraksi tetapi belanja K/L bisa mulai meningkat di kuartal III dan kuartal IV-2020 mendatang. Adapun peningkatan ini akan didominasi oleh belanja bantuan sosial (bansos) dan belanja barang melalui dukungan kesehatan.
"Di sisi lain, dukungan belanja juga signifikan melalui non-K/L, yaitu dalam bentuk subsidi bunga yang dominan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan subsidi pajak ke perusahaan," ujar Askolani kepada Kontan.co.id, Rabu (17/6).
Baca Juga: Pos belanja barang tercatat mengalami penurunan tajam pada Mei 2020
Adapun selain belanja tersebut, dukungan dari APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi juga dilakukan oleh pemerintah melalui pembiayaan investasi dan Penempatan Modal Negara (PMN) yang dinilai secara pasti memiliki banyak manfaat kepada sektor UMKM.
Berdasarkan seluruh langkah tersebut, intinya pemerintah akan berfokus untuk menangani dampak Corona di dalam negeri yang akan dilakukan melalui bidang kesehatan sampai dengan jaring pengaman sosial (Social Safety Net). "Kemudian kami akan mengarahkan belanja-belanja K/L untuk hal yang lebih produktif," kata Askolani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News