Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan keterangan untuk meredakan kekhawatiran masyarakat mengenai dampak kebijakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% terhadap ekonomi dan inflasi.
Dalam keterangannya, Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa saat ini inflasi berada pada level rendah, yaitu 1,6%.
Menurutnya, kenaikan PPN diperkirakan hanya akan memberikan dampak sebesar 0,2% terhadap inflasi.
Baca Juga: Ada Kenaikan PPN 12%, Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Sekitar 5,2%
"Inflasi akan tetap dijaga rendah sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di 1,5% hingga 3,5%," ujar Febrio dalam keterangan resminya, Sabtu (21/12).
Di sisi lain, Febrio optimistis bahwa kenaikan PPN tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan tetap berada di atas 5,0%.
Sementara itu, pada 2025, pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,2% sesuai dengan rencana dalam APBN.
Baca Juga: Kenaikan PPN Jadi 12%, OIKN Sebut Ini Peluang Ke Sektor Pembangunan
Untuk melindungi masyarakat dari potensi dampak kenaikan PPN, Febrio menyebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah stimulus.
Paket bantuan tersebut mencakup, bantuan pangan, diskon listrik, pembebasan pajak penghasilan (PPh) selama setahun bagi buruh di sektor tekstil, pakaian, alas kaki dan furniture, hingga pembebasan PPN untuk pembelian rumah.
Selanjutnya: Sinarmas Multiartha (SMMA) Tawarkan Obligasi Senilai Rp 800 Miliar, Cek Bunganya
Menarik Dibaca: 4 Zodiak yang Bakal Menikah di Tahun 2025, Wedding Dreams Akan Terwujud!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News