kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.514   71,00   0,43%
  • IDX 6.487   216,06   3,45%
  • KOMPAS100 943   35,77   3,94%
  • LQ45 732   28,86   4,10%
  • ISSI 202   4,80   2,44%
  • IDX30 380   15,27   4,19%
  • IDXHIDIV20 460   15,38   3,46%
  • IDX80 107   3,72   3,61%
  • IDXV30 111   2,65   2,46%
  • IDXQ30 125   4,63   3,86%

Ada Kenaikan PPN 12%, Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Sekitar 5,2%


Minggu, 22 Desember 2024 / 13:28 WIB
Ada Kenaikan PPN 12%, Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Sekitar 5,2%
ILUSTRASI. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi-Lanskap kota dengan gedung bertingkat di Jakarta. Kemenkeu memperkirakan dengan adanya kenaikan tarif PPN, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 5,2%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/12/2024


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Meski ada kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meyakini ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh menguat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan dampak kebijakan tarif PPN 12% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlalu signifikan.

"Dampak kenaikan PPN ke 12% terhadap pertumbuhan ekonomi tidak signifikan," ujar Febrio dalam keterangan resminya, Sabtu (21/12).

Baca Juga: Berlaku 2025, Ini Daftar Barang Kena PPN 12%, Cek Dampaknya Terhadap Perekonomian

Febrio memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan tetap tumbuh di atas 5,0%. Sementara untuk 2025, pertumbuhan ekonomi akan tetap dijaga sesuai dengan target APBN sebesar 5,2%.

Hal ini tidak terlepas dari berbagai stimulus yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Untuk melindungi masyarakat dari potensi dampak kenaikan PPN, Febrio menyebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah stimulus. 

Baca Juga: Celios: Ekonomi Digital 2025 di Indonesia Tumbuh tapi Masih Terbatas

Paket stimulus tersebut mencakup, bantuan pangan, diskon listrik, pembebasan pajak penghasilan (PPh) selama setahun bagi buruh di sektor tekstil, pakaian, alas kaki dan furniture, hingga pembebasan PPN untuk pembelian rumah.

Sementara itu, inflasi saat ini tercatat rendah di 1,6%. Febrio memperkirakan, dampak kenaikan PPN ke 12% sebesar 0,2%. 

"Inflasi akan tetap dijaga rendah sesuai target APBN 2025 di 1,5%-3,5%," katanya.

Selanjutnya: Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi Kesehatan Perlu Dimaksimalkan

Menarik Dibaca: 7 Inspirasi Model Rambut Cantik untuk Rayakan Natal, Mudah Dikreasikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×