kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Kemenkeu Guyur Rp 200 Triliun ke Enam Bank Himbara, Ini Rinciannya


Kamis, 11 September 2025 / 17:41 WIB
Diperbarui Kamis, 11 September 2025 / 17:44 WIB
Kemenkeu Guyur Rp 200 Triliun ke Enam Bank Himbara, Ini Rinciannya
ILUSTRASI. Menkeu Purbaya mengumumkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke enam bank Himbara.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan dana sebesar Rp 200 triliun yang berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) akan disalurkan kepada enam bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Bank Himbara tersebut diantaranya, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Syariah Nasional (BSN).

“Ada bank syariahnya. Ada dua syariah juga,” tutur Purbaya kepada awak media, di lingkungan Parlemen DPR RI, Kamis (11/9/2025).

Purbaya menyebut proporsi suntikan dana Rp 200 triliun ke enam bank Himbara tersebut akan berbeda-beda. Namun ia belum bisa membocorkan masing-masing nominalnya. Ia menyebut, besok, Jumat (12/9/2025) akan diumumkan terkait mekanisme pembagian suntikan dana tersebut.

Baca Juga: MAP Boga (MAPB) Optimistis Kinerja Positif, Starbucks Tetap Jadi Kontributor Utama

“Nanti, nanti kita atur. Harusnya cepat. Yang malam ini saya tanda tangan, besok udah masuk ke bank-bank itu (dananya),” ungkapnya.

Adapun Purbaya juga memastikan bahwa suntikan dana yang disalurkan ke bank Himbara agar tidak digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Ia memastikan pasokan likuiditas di perbankan tidak kering. Terkait penggunaanya, ia membebaskan tergantung kebijakan bank masing-masing.

“(Peruntukannya) Suka-suka banknya. Yang penting kan kita likuiditas masuk ke sistem,” jelasnya.

Lebih lanjut, Purbaya membeberkan, pernah ada anggapan bahwa kredit tidak akan naik jika ekonomi tidak tumbuh. Namun, pengalaman menunjukkan ketika diberi tambahan likuiditas, kredit tetap bisa tumbuh.

Menurutnya, ketika bank memiliki dana lebih, ada biaya modal yang harus ditanggung. Jika dana hanya disimpan di brankas, bank justru merugi. Karena itu, bank terpaksa menyalurkannya dalam bentuk kredit.

“Jadi yang kita paksa adalah diberi bahan bakar supaya market mechanism berjalan, sehingga mereka terpaksa menyalurkan,” sambungnya.

Sebenarnya, kata Purbaya, bukan benar-benar terpaksa, tetapi lebih pada kondisi yang membuat bank berpikir lebih keras untuk mencari proyek-proyek yang layak agar tidak mengalami kerugian seperti negative carry atau negative spread.

Dengan cara ini, menurutnya, uang hampir pasti akan beredar dalam sistem perekonomian, ekonomi bisa tumbuh lebih cepat, dan kredit juga akan meningkat lebih pesat. 

Baca Juga: Menkeu Purbaya Bakal Revisi Target Defisit APBN pada 2026: Bisa Naik, Bisa Turun!

Selanjutnya: MAP Boga (MAPB) Optimistis Kinerja Positif, Starbucks Tetap Jadi Kontributor Utama

Menarik Dibaca: 8 Cara Mendapatkan Glass Skin ala Korea, Kulit Jadi Sebening Kaca!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×