Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana mulai melaksanakan vaksinasi booster pada 12 Januari mendatang. Artinya dua hari lagi Indonesia sudah akan memulai vaksinasi dosis ketiga.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan tahap finalisasi petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi booster.
"Untuk vaksinasi booster masih akan menunggu finalnya juknis," kata Nadia kepada Kontan.co.id, Senin (10/1).
Demikian juga dengan skema dan harga dari vaksin booster berbayar. Hingga saat belum ada aturan resmi yang mengatur harga vaksin booster berbayar. Diketahui Pemerintah berencana menerapkan dua skema dalam vaksinasi booster yaitu gratis bagi PBI BPJS Kesehatan dan skema berbayar.
Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin 5 Vaksin Covid-19 Booster, Ini Perkiraan Harga Vaksinasi Mandiri
Selain itu, hari ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menerbitkan izin darurat penggunaan lima merek vaksin Covid-19 dalam pelaksanaan vaksinasi booster atau lanjutan di Indonesia.
Sebelum mendapatkan izin penggunaan darurat sebagai booster, kelima merk vaksin tersebut telah mendapatkan EUA dalam penggunaan vaksinasi primer (dosis pertama dan kedua) serta telah melalui proses evaluasi bersama tim ahli penilai obat dan vaksin.
"Ada 5 vaksin yang telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) dan telah tentunya sebelum dapatkan itu dari Badan POM, telah melalui proses evaluasi bersama para ahli komite nasional penilai obat atau vaksin dan telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada," kata Kepala BPOM Penny K Lukito.
Kelima vaksin tersebut ialah, CoronaVac Covid-19 Bio Farma, Pfizer untuk booster homolog, AstraZeneca untuk booster homolog, Moderna untuk booster homolog dan heterolog serta Zivifax untuk booster heterolog.
Lebih lanjut Penny mengungkapkan, BPOM juga tengah menunggu data untuk penggunaan Sinovac, Pfizer dan AstraZeneca sebagai booster heterolog. Sebagai informasi izin penggunaan darurat BPOM bagi ketiganya baru diperuntukkan sebagai vaksin booster homolog.
Baca Juga: Persiapan Vaksin Booster, Ini Cara Cek Sertifikat Vaksinasi di Hp
"Kita sedang tunggu untuk heterolog untuk vaksin sebagai booster adalah Sinovac, Pfizer, AstraZeneca dengan primernya adalah Sinovac. Kita kan di Indonesia kebanyakan Sinovac dan Pfizer. Kemudian uji klinik untuk primernya AstraZeneca dengan boosternya Sinovac dan Pfizer, atau homolog AstraZeneca," jelasnya.
Lebih lanjut Penny menyebut, saat ini uji klinik untuk penggunaan booster vaksin Sinopharm juga sedang dalam proses. Data penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster baik homolog dan heterolog masih ditunggu oleh BPOM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News