CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Kemenkes: Ada 14.364 Petugas Pemilu Dirawat, Sebagian Besar KPPS


Sabtu, 24 Februari 2024 / 17:21 WIB
Kemenkes: Ada 14.364 Petugas Pemilu Dirawat, Sebagian Besar KPPS
ILUSTRASI. Pemilu Penyandang Disabilitas: Petugas membantu Warga penyandang disabilitas menggunakan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 118 Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Sebanyak 23 penyandang disabilitas binaan Yayasan Cheshire Indonesia menggunakan hak suara Pemilu 2024 di TPS tersebut. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat menyedikan bilik pencoblosan khusus bagi Pemilih penyandang disabilitas agar memudahkan mereka dalam mencoblos surat suara. KONTAN/Baihaki/14/2/2024


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 14.364 petugas pemilu dirawat karena beragam masalah kesehatan.

Adapun laporan ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (24/2/2024).

Mengacu pada laporan, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi pihak yang paling banyak dirawat dengan total 7.221 orang.

Baca Juga: Sebanyak 686 TPS Melakukan Pemungutan Suara Ulang

Kemudian diikuti oleh petugas sebanyak 1.779 orang, Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebanyak 1.709 orang, saksi 1.331 orang, linmas sebanyak 1.122 orang, pihak dari Badan Pengawas Pemilu 693 orang, dan Panitia Pemilihan Kecamatan sebanyak 509 orang.

Berdasarkan lokasi, petugas Pemilu yang paling banyak dilaporkan sakit berada di Jawa Barat dengan total 4.626 orang. Diikuti Jawa Timur 1.747 orang, Sulawesi Selatan 1.349 orang, dan Jawa Tengah 1.281 orang.

Berdasarkan usia, petugas yang paling banyak sakit berada pada rentang usia 21-30 tahun dengan jumlah 4.024 atau 28 persen dari total yang dilaporkan.

Baca Juga: Begini Komitmen BPJS Bayarkan Klaim ke Petugas KPPS yang Sakit dan Meninggal Dunia

Kemudian, usia 41-50 tahun dengan total 3.608 orang atau 25 persen, usia 31-40 tahun dengan total 3.351 orang atau 23 persen, usia 51-60 tahun sejumlah 2.098 orang atau 15 persen, usia 17-20 tahun dengan total 858 orang atau 6 persen, serta usia di atas 60 tahun dengan total 425 orang atau 3 persen.

Sedangkan hingga saat ini, total petugas Pemilu yang meninggal mencapai 108 orang. Sama seperti petugas yang sakit, kematian terbesar terjadi pada KPPS sebanyak 58 orang.

Diikuti oleh linmas 20 orang, petugas 12 orang, saksi 9 orang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 6 orang, dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) 3 orang. Mayoritas kematian terjadi karena serangan jantung, dengan total kasus 30 orang.

Baca Juga: KPU Membantah Adanya Kecurangan dalam Input Data di Sirekap

Kemudian, ada 14 orang yang penyebab kematiannya belum diketahui hingga saat ini. Sedangkan penyebab kematian lainnya adalah death on arrival/DOA sebanyak 13 orang, hipertensi 9 orang, kecelakaan 9 orang, septic shock 8 orang, ARDS-6 orang, penyakit serebrovaskular 6 orang, diabetes melitus 4 orang, kematian mendadak (sudden cardiac death) 2 orang, dan MOF 2 orang.

Penyebab lainnya, seperti asma, sesak napas, TB paru, dehidrasi, dan penyakit ginjal kronik masing-masing 1 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes Sebut 14.364 Petugas Pemilu Dirawat, Sebagian Besar KPPS"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×