kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Kemenhut Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru Tapanuli Selatan


Rabu, 10 Desember 2025 / 18:27 WIB
Kemenhut Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru Tapanuli Selatan
ILUSTRASI. Kementerian Kehutanan bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri, telah mengambil sampel kayu-kayu dari material banjir dan longsor yang terjadi di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - TAPANULI SELATAN. Kementerian Kehutanan bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri, telah mengambil sampel kayu-kayu dari material banjir dan longsor yang terjadi di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). 

Sampel lainnya juga diambil di Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Dan hasilnya, teridentifikasi beberapa jenis pohon.

Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda Kementerian Kehutanan, Yandi Irawan Sutisna, menjelaskan hasil identifikasi diperoleh dari sejumlah sampel kayu material banjir dan longsor yang diambil di beberapa titik. 

Baca Juga: Zulhas Pastikan Utang KUR Petani Tedampak Banjir Segera Dihitung, Bakal Dihapus!

Di antaranya dari Jembatan Garoga 1 di Desa Garoga, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jembatan Garoga 2, Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kilometer 6 dan Kilometer 8 di Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah.

"Jumlah sampel kayu yang kami ambil sebanyak 43 potongan sampel, yang teridentifikasi 15 jenis pohon, dan belum diketahui ada 7 jenis pohon," ungkap Yandi saat menggelar konferensi pers, di Jembatan Garoga 1, Desa Garoga, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (10/12/2025).

Kementerian Kehutanan bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri saat melakukan konferensi pers terkait bencana banjir dan longsor di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (10/12/2025). Tim mengambil 43 sampel kayu (material banjir dan longsor) dan mengidentifikasi jenis pohon-pohon yang ditemukan.

Yandi mengatakan, di Jembatan Garoga 1, mereka mengambil 18 sampel potongan kayu, dan sudah dilakukan uji laboratorium pada 5 - 6 Desember.

"Dan teridentifikasi jenis pohonnya ada 10, yaitu pohon karet, meranti, parinari, puspa, durian, nyatoh, agathis (damar), daru, bayur dan parapat," bebernya.

Kemudian di Jembatan Garoga 2, teridentifikasi 6 jenis pohon dari sampel kayu-kayu yang diambil, yaitu pohon nyato, bayur, meranti, karet, puspa, dan durian.

Baca Juga: Kemenhut Sebut Kayu Gelondongan di Lampung Bukan Hanyut Akibat Banjir Sumatra

"Lalu di kilometer 6, ada 11 sampel kayu yang kami ambil, dan teridentifikasi dengan jenis pohon, yaitu pohon medang, sendok-sendok, kisereh, karet, bayur, johar, dan pasang," sebutnya.

Selanjutnya di kilometer 8, mereka mengambil 6 sampel potongan kayu, dan teridentifikasi sebagai pohon karet, ara, dan aglaia (mahoni).

"Dan kami juga memetakan, setiap sampel yang kami ambil, kami juga ambil titik koordinatnya. Dan yang belum dikenali, kami kirim ke laboratorium di Bogor, untuk diidentifikasi," ucapnya.

Yana menyampaikan, dari sampel-sampel yang diambil, dapat diketahui apakah disebabkan longsor, tebangan, atau ditumbang.

Bareskrim telusuri sumber kayu pemicu banjir bandang batangtoru

Baca Juga: Kementan Catat 40.000 Hektar Sawah Terdampak Banjir Sumatra - Aceh

Direktur Tipidter (Tindak Pidana Tertentu) Bareskrim Polri Brigjen Mohammad Irhamni mengungkapkan perkembangan penyelidikan dugaan penyebab banjir bandang dan longsor di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan. 

Tim penyidik menelusuri aliran Sungai Garoga hingga hulu dan menemukan aktivitas pembukaan lahan (land clearing) untuk perkebunan sawit milik PT Tri Bahtera Srikandi (TBS) di Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Lokasi ini berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kementerian Kehutanan bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri saat melakukan konferensi pers terkait bencana banjir dan longsor di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (10/12/2025). Tim mengambil 43 sampel kayu (material banjir dan longsor) dan mengidentifikasi jenis pohon-pohon yang ditemukan.

Di tempat ini diduga menjadi sumber gelondongan kayu yang terbawa arus dan memperparah bencana, yang terjadi di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Dalam proses penyelidikan, tim telah membuka Posko Gakkum di Batangtoru, melakukan pengecekan lapangan di Jembatan Garoga, Jembatan Anggoli, serta area kebun sawit TBS.

Penyidik juga mengambil 43 sampel kayu dari tiga lokasi berbeda dan melakukan pemetaan udara menggunakan drone.

Baca Juga: Prabowo Siapkan 300 Dokter Magang untuk Penanganan Banjir

"Kami telah memeriksa 10 saksi, termasuk tokoh masyarakat, warga terdampak, serta perwakilan perusahaan. Dan juga berkoordinasi dengan ahli kehutanan, perkebunan, dan lingkungan hidup," ungkap Irhamni.

Irhamni menyampaikan, sebagai langkah hukum, penyidik telah memasang garis polisi pada dua unit excavator dan satu dozer yang berada di area pembukaan lahan PT TBS.

"Dan proses penyidikan ini masih terus berlanjut," pungkasnya.

Sebagai informasi, bencana banjir dan longsor ini menewaskan yang menewaskan 46 orang, 28 orang masih hilang, 22 luka berat, serta merusak 928 rumah di Tapanuli Selatan. 

Selanjutnya: Dorong UMKM Naik Kelas dengan Penguatan Keamanan Digital

Menarik Dibaca: Angka Keberuntungan Zodiak Tahun 2026 dan Maknanya, Pakai biar Karier Melesat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×