Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kementerian Kehutanan(Kemenhut) mencatat selama Januari-Agustus 2012 terdapat 20.850 titik hotspot kebakaran hutan di seluruh Indonesia. Angka tersebut naik 26,7% dari titik hotspot kebakaran hutan pada periode yang sama tahun 2011 sebesar 16.450 titik.
Kurnia Rauf Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kemenhut menuturkan, penyebab peningkatan titik kebakaran akibat dari musim kemarau yang lebih panjang dari tahun sebelumnya. "Total luas wilayah hutan yang terbakar sendiri sekitar 2.000 hektare (ha)," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (5/9).
Sedangkan untuk nilai kerugian yang disebabkan oleh titik-titik kebakaran hutan itu, Kurnia belum bisa menghitungnya. Menurutnya, saat ini petugas sedang mencari metode penghitungan nilai kerugian akibat kebakaran hutan.
Namun begitu, Kurnia memastikan, kerugian pasti akibat kebakaran hutan itu adalah, rusaknya ekosistem alam serta terganggunya kehidupan flora dan fauna di lokasi kebakaran.
Berdasarkan lokasi, dari 20.850 titik hotspot itu, sebesar 92% ada di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sedangkan sebesar 8% ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Jogja, Bali, dan Jakarta.
Sebaran hotspot berdasarkan peruntukan kawasan hutan dan lahan, untuk kawasan konservasi sejumlah 550 titik, hutan lindung 190 titik, hutan Alam 716 titik, hutan tanaman 2.361 titik, perkebunan 499 titik, dan lahan masyarakat 9.138 titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News