kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhut dapat komitmen hibah baru untuk REDD+ dari AS dan Inggris


Minggu, 03 Juli 2011 / 13:58 WIB
Kemenhut dapat komitmen hibah baru untuk REDD+ dari AS dan Inggris
ILUSTRASI. Mahal dan premium, ini dia harga sepeda balap Pacific Primium Pro


Reporter: Irma Yani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) segera akan mendapatkan kucuran hibah baru dari beberapa negara maju, di antaranya dari Amerika dan Inggris.

Kedua negara tersebut telah menyatakan komitmennya memberikan dana hibah dalam rangka mendukung Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26% pada tahun 2020 atau yang dikenal dengan program REDD+.

"Ini hibah baru, mereka datang ke Kemenhut menyampaikan komitmennya akan memberikan hibah untuk REDD," kata, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Sayang, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto belum bersedia membeberkan secara rinci terkait nilai komitmen tersebut dan kapan dana hibah tersebut akan diperoleh Kementerian Kehutanan. Ia pun enggan memaparkan akan dialokasikan untuk apa dana hibah tersebut nantinya.

Dalam pertemuan itu tercatat komitmen bilateral antara AS - Indonesian Forest and Climate Change (IFAC) Support Project, EA Menko Kesra sebesar US$ 40 juta, tapi khusus untuk Kehutanan belum diperoleh angka berapa besar.

“Kemudian ada DNS TFCA-II sebesar US$ 19,8 juta. Inggris-MFP masa transisi periode Oktober 2011-Maret 2012 sebesar US$ 2 juta, dan diperkirakan MFP-III tidak kurang dari US$ 10 juta," ujarnya Jumat (1/7).

Sementara itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menambahkan, hal tersebut menunjukkan kepercayaan negara-negara pemberi hibah kepada Indonesia dalam menurunkan karbon. "Kita bukan melihat dari nilainya, tapi semangat dan komitmennya. Kerjasama ini akan mempercepat pengurangan emisi dan penanganan kawasan hutan kita," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×