kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhub Imbau Operator Penerbangan Waspadai Cuaca Buruk


Sabtu, 24 Desember 2022 / 08:58 WIB
Kemenhub Imbau Operator Penerbangan Waspadai Cuaca Buruk
ILUSTRASI. Cuaca ekstrem mengancam saat musim libur Natal dan Tahun Baru


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan mengimbau seluruh operator penerbangan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi cuaca buruk. Terutama di tengah musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) periode 2022 - 2023.

Hal ini dimaksudkan agar seluruh perjalanan transportasi udara dapat berlangsung dengan selamat, aman dan nyaman.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) termasuk pada saat Rakor Antisipasi Kondisi Cuaca Ekstrem Periode Nataru 2022/2023 musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Sehingga memungkinkan terjadinya cuaca ekstrem yang akan mempengaruhi perjalanan sektor transportasi di berbagai moda, termasuk penerbangan.

Baca Juga: Titik Rawan Kecelakaan Libur Nataru di Banyuwangi, Salah Satunya Jalur Ijen

"Karena kita ketahui bersama, cuaca merupakan salah satu faktor penting dalam keselamatan dan keamanan transportasi tak terkecuali dengan penerbangan," kata Kristi dalam siaran pers, Jumat (23/12).

Maka dari itu, Kristi meminta seluruh operator penerbangan untuk aktif melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait dan melakukan mitigasi terhadap potensi ramalan cuaca buruk.

Di sisi infrastruktur penunjang penerbangan, Kemenhub telah memastikan dan melakukan kalibrasi terhadap fasilitas navigasi penerbangan, bekerja sama dengan Balai Kalibrasi Penerbangan, AirNav, dan Angkasa Pura.

"Dalam kondisi apapun, kita harus memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk pengguna jasa penerbangan. Jangan paksakan, jika kondisi cuaca memang tidak memungkinkan untuk terbang," ujar Kristi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×