Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak swasta untuk turut serta dalam pembangunan bandar udara (bandara) Loleo di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Hal ini sebagai salah satu upaya mendorong pendanaan kreatif dalam pembangunan infrastruktur transportasi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, lokasi calon bandara baru ini terletak di Desa Aketobololo, sekitar 23 kilometer (km) dari Kota Sofifi (Ibukota Maluku Utara).
Menhub menyampaikan, bandara ini akan dibangun oleh pihak swasta dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sementara pemerintah daerah akan melakukan pembebasan lahan.
"Kita merencanakan akan membangun satu bandara yang melengkapi Ibukota Maluku Utara yaitu Sofifi," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/9).
Baca Juga: Penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Pindah ke Kertajati, Mulai 29 Oktober
Bandara Loleo rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 400 hektare (ha), dengan panjang runway 2.400 meter dan lebar 45 meter.
Menhub berharap, adanya bandara baru Loleo ini akan semakin mendukung transportasi di Maluku Utara, khususnya kota Sofifi.
"Selain itu, pariwisata yang merupakan andalan dari Maluku Utara bisa digalakkan, para investor yang akan melakukan kegiatan penambangan mendapatkan bandara yang proper, dan bandara baru dapat digunakan untuk penerbangan haji" jelas Menhub.
Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyampaikan, impian Maluku Utara untuk memiliki bandara di dekat ibukota provinsi kini semakin nyata. Sebab, bandara menjadi kebutuhan krusial bagi masyarakat.
Abdul Ghani mengatakan, sejauh ini aktivitas penerbangan paling banyak dilakukan di Bandara Sultan Babullah, Pulau Ternate.
Baca Juga: Bandara Kertajati Beroperasi Oktober, Targetkan Layani 6.000 Penumpang di Tahun 2023
Sementara mayoritas penduduk berada di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara.
"Bandara ini nanti dijadikan bandara haji, investor juga bisa membangun wisata dan kami punya lumbung ikan juga akan didukung oleh adanya bandara ini," ucap Abdul.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana mengatakan, konektivitas selalu menjadi tantangan di Maluku Utara. "Sehingga apapun dukungan pusat terkait pembangunan yang berkaitan dengan perhubungan harus disambut baik dan didukung penuh," kata Irine.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News