kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag revisi aturan impor untuk menggenjot investasi


Rabu, 16 Oktober 2019 / 13:04 WIB
Kemendag revisi aturan impor untuk menggenjot investasi
ILUSTRASI. Selain investasi, Kemendag juga mendorong kegiatan ekspor. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pd.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) merevisi aturan impor untuk menggenjot investasi. Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2019.

Investasi yang disasar pun merupakan investasi yang berorientasi pada ekspor agar memberi dampak bagi ekspor Indonesia. "Kami sudah keluarkan revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) atas kemudahan impor semua bahan baku modal dan industri untuk kemudahan investasi," ujar Enggar, Rabu (16/10).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kerap mengeluhkan minimnya investasi. Oleh karena itu, dia berharap para menteri untuk mendata aturan yang menghambat investasi.

Baca Juga: Menteri Enggartiasto minta ibu-ibu beli produk lokal lewat e-commerce

Selain investasi, Kemendag juga mendorong kegiatan ekspor. Salah satunya adalah dengan meluncurkan situs www.exim.kemendag.go.id yang memuat aturan mengenai ekspor dan impor.

"Kami juga berhasil kumpulkan data dan informasi mengenai tarif dan peraturan ekspor dan impor negara tujuan dan ketentuan keterangan asal yang kami bangun dalam satu sistem informasi terintegrasi," terang Enggar.

Nantinya, situs tersebut akan memudahkan pelaku usaha dalam mendapatkan informasi. Terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga: Mendag: Atase Kemendag di luar negeri harus bisa marketing

Asal tahu saja tahun 2019 target ekspor non migas ditargetkan sebesar US$ 175,8 miliar. Sementara tahun 2018 lalu ekspor non migas sebesar US$ 162,8 miliar.

Terdapat enam sektor yang jadi fokus pengembangan tahun ini. Keenam sektor ini antara lain adalah furnitur dan produk kayu, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, dan kimia dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×