Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Peru (IP CEPA).
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengatakan perjanjian perdagangan dengan Peru akan memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia di kawasan Amerika Selatan, mendorong terbukanya peluang investasi baru dan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Selain itu, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini adalah langkah kedua negara dalam memperkuat ekonomi dan kerja sama perdagangan.
"Kami berharap perjanjian ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia dan Peru serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Asia dan Amerika Selatan,” kata Mendag dalam siaran pers, Rabu (16/8).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Djatmiko Bris Witjaksono menyebut bahwa IP-CEPA menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah Indonesia dalam membuka akses pasar nontradisional. Indonesia melalui Kemendag berkomitmen untuk membuka akses pasar-pasar nontradisional dengan profil ekonomi kuat di kawasan Amerika Selatan.
Baca Juga: BKPM Catat Foreign Direct Investment (FDI) ASEAN pada 2022 Meningkat 5%
"Selanjutnya, kami harap perjanjian perdagangan Indonesia-Peru CEPA dapat menyusul keberhasilan perjanjian perdagangan Indonesia-Chile CEPA yang sukses menaikkan nilai perdagangan kedua negara, khususnya ekspor Indonesia ke Chile,” tambah Djatmiko
Sebagai informasi, peluncuran perundingan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Joint Ministerial Statement on the Launch of the Negotiations towards a Comprehensive Economic Partnership Agreement between Indonesia and Peru. Naskah tersebut ditandatangani secara virtual oleh Mendag Zulkifli Hasan di Jakarta, Indonesia dan Menteri Juan Carlos Mathews Salazar di Lima, Peru.
Perundingan Indonesia-Peru CEPA akan dilakukan secara bertahap. Babak perundingan akan dimulai dengan pembahasan perdagangan barang, disusul oleh perdagangan jasa, investasi, lalu berbagai area kerja sama lainnya.
Indonesia dan Peru sepakat menargetkan untuk menyelenggarakan perundingan putaran pertama pada akhir 2023 ini. Indonesia dan Peru pun mengharapkan tim perundingan kedua belah pihak dapat menyelesaikan perundingan perdagangan barang dalam kurun waktu satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News