kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenag Akan Gunakan Surat Berharga Syariah Negara untuk Dukung Layanan Umat


Selasa, 15 Februari 2022 / 14:06 WIB
Kemenag Akan Gunakan Surat Berharga Syariah Negara untuk Dukung Layanan Umat
ILUSTRASI. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hasil perkembangan kebijakan penyelenggaraan haji dan umroh 1443H/2022 saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11/2021).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  mengungkapkan, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggunakan instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu Surat Berharga Syariah Negara untuk mendukung pembangunan sarana layanan umat.

“Sarana layanan umat itu seperti pembangunan dan rehabilitasi KUA, madrasah, TKIN, asrama haji, dan pusat layanan haji dan umrah terpadu,” ujar Sri Mulyani dalam paparannya dikutip dari Kemenkeu.go.id, Rabu (15/2).

Adapun, Di bidang pendidikan, anggaran tahun 2022 dialokasikan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kemenag sebesar Rp 9,5 triliun, BOP Pesantren Rp 0,1 triliun, Bidik Misi atau KIP Kuliah Rp 0,7 triliun, Pembangunan/Rehabilitasi Madrasah dan sekolah keagamaan Rp 0,8 triliun, Program Indonesia Pintar Rp 1,4 triliun, dan Tunjangan Profesi Guru Rp 5,1 triliun.

Sementara di bidang agama, anggaran tahun 2022 dialokasikan untuk penyuluh agama Rp 732,6 miliar, bantuan lembaga agama Rp 107,4 miliar, pencetakan kitab suci Rp 35,5 miliar, dan untuk menjaga rumah ibadah Rp 94,4 miliar.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Menyusut

“Ini adalah bagian-bagian paling penting dari alokasi anggaran Kemenag yang tadi jumlahnya ada di sekitar Rp 66 triliun untuk tahun 2022,” ungkap Menkeu.

Menurut Sri Mulyani, selama ini anggaran Kemenag rata-rata diisi oleh belanja pegawai yang mencapai rata-rata 59%, utamanya untuk memenuhi pendanaan bagi pegawai, guru, dan dosen di lingkup Kemenag.

Ia mengatakan, hal tersebut tersebut dapat mendukung keberadaan instansi vertikal sampai tingkat kecamatan. Sedangkan belanja barang mencapai rata-rata 30% untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada Raudhatul Athfal (RA), BOP Pondok Pesantren.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Memperkirakan Surplus Neraca Perdagangan Menyusut di Awal 2022

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mendukung Kemenag dalam menjalankan fungsinya baik dalam pelayanan agama maupun pendidikan.

“Dari sisi APBN, kita melihat pagu dari 2017 hingga 2020, dari anggarannya Rp 64 triliun pernah meningkat menjadi Rp 70 triliun kemudian pada level Rp 66 triliun,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×