kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelancaran arus mudik dan balik tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak


Kamis, 13 Juni 2019 / 17:43 WIB
Kelancaran arus mudik dan balik tidak terlepas dari sinergi berbagai pihak


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Relokasi Gerbang Tol Cikarang Utama (GT Cikarut) bisa dinilai berkontribusi besar dalam kelancaran arus mudik dan balik 2019. 

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriyatna, menjelaskan Relokasi GT Cikarut mengurai penumpukan antrian kendaraan yang sebelumnya terpusat di GT Cikarang Utama.

Sebelumnya penumpukan terjadi karena baik arus yang hendak menuju Gerbang Tol Utama Cikampek maupun yang akan menuju ke arah Bandung melalui ruas jalan tol Cikampek arah Purbaleunyi menjadi satu. 

Yayat menambahkan bahwa keberhasilan dalam mengurai kemacetan arus mudik tahun ini tidak terlepas dari sinerjitas sejumlah stakeholders. “Mengatur kelancaran 1 juta lebih arus kendaraan antar kota dalam satu periode waktu yang sama bukanlah hal yang mudah. Fenomena mudik secara masif mungkin hanya terjadi di Indonesia pada saat lebaran” jelas Yayat dalam siaran persnya, Kamis (13/6). 

Yayat menambahkan, BPJT, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BUJT dan Korlantas Polri telah bekerjasama dengan baik dalam menjalankan perannya masing-masing mengatur arus mudik tahun ini.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, musim mudik lebaran tahun ini terpantau jauh lebih lancar. Kelancaran perjalanan mudik Lebaran 2019 terutama yang melalui Tol Trans-Jawa seakan berhasil menggeser mitos lama terkait mudik lebaran yang pada pelaksanaan mudik di tahun tahun sebelumnya dipastikan selalu identik dengan antrian panjang dan kecelakaan. 

“Kelancaran arus mudik dan balik adalah menifestasi dari bentuk kematangan persiapan baik dari mulai fasilitas tambahan dan kelayakan rest area, relokasi GT yang dianggap menghambat laju daripada kendaraan yang melintas," tambah Yayat.  

Selain lebih lancar, mudik 2019 menunjukkan penurunan angka kecelakaan. Data Korlantas menyebutkan bahwa angka kecelakaan menurun 65% dibandingkan dengan musim mudik 2018. 

“Jumlah kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2019 sejak 29 Mei 2019 hingga Minggu (9/6/2019) yaitu 529 kejadian. Sementara itu, di tahun 2018, ada 1.491 kejadian pada periode yang sama," ungkap Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin 

Sementara, Irra Susiyanti, Corporate Communications Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan, volume lalu lintas arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah yang terbesar sepanjang sejarah jalan tol di Indonesia. 

“Angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya, pada periode yang sama di tahun 2018. Total lalu lintas mudik 2019 adalah sebesar 1,21 juta kendaraan yang melintas pada H-1 s.d. H-7, sementara arus balik H+1 s.d H+4 lebaran, sekitar 916 ribu kendaraan telah kembali ke Jakarta,” jelas Irra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×