kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

KEK di Indonesia Timur Masih Sepi Peminat, Infrastruktur Jadi Kendala


Senin, 09 Desember 2024 / 14:54 WIB
KEK di Indonesia Timur Masih Sepi Peminat, Infrastruktur Jadi Kendala
ILUSTRASI. Kawasan Ekonomi Khusus KEK Jababeka Morotai. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tidak memungkiri bahwa masih ada beberapa KEK di Indonesia Timur yang masih sepi peminat.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tidak memungkiri bahwa masih ada beberapa KEK di Indonesia Timur yang masih sepi peminat.

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasionak KEK, Rizal Edwin Manansang mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang menjadi kendalanya adalah aksesibilitas infratsruktur seperti transportasi yang terbatas.

"Memang kebetulan kebanyakan di Indonesia Timur (KEK sepi peminat). Itu bermasalahnya juga karena transportasinya," ujar Edwin kepada awak media di Jakarta, Senin (9/12).

Ia memberi contoh seperti KEK Morotai yang hanya dilayani penerbangan sekali dalam seminggu. Menurutnya, hal tersebut menjadi hambatan besar bagi investor dalam merealisasikan investasi.

Baca Juga: Airlangga Minta OJK Usul BRI & BSI Jadi Pengelola Bank Emas di Indonesia

Plt. Sekjen Dewan Nasional KEK Edwin Manansang

Selain masalah infrastruktur, Edwin juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah daerah (pemda) dalam mengembangkan KEK. Ia mencatat bahwa tingkat dukungan pemerintah daerah (pemda) bervariasi, yang juga memengaruhi daya tarik kawasan tersebut bagi para pelaku usaha.

"Kaya misalnya ke Morotai, itu pesawat cuma seminggu sekali ada. Jadi masalah itu juga masalah dukungan pemerintah daerah. Kadang-kadang juga ada yang dukungannya kuat, ada yang gak terlalu kuat," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku telah melaporkan beberapa proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang masih minim realisasi investasi.

Airlangga menyebut, ada beberapa proyek KEK dengan realisasi investasi yang masih minim, di antaranya KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, KEK Morotai di Maluku Utara dan KEK Arun Lhokseumawe di Aceh.

Presiden sangat ingin melihat perkembangan masing-masing KEK dan menanyakan secara detail bagaimana perkembangannya, serta apa saja tantangannya," ujar Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12).

"Saya sudah laporkan bahwa ada beberapa KEK yang memiliki tantangan seperti KEK Tanjung Kelayang, Kek Morotai dan juga KEK di Aceh karena realisasi investasinya masih sangat terbatas," katanya.

Baca Juga: Airlangga Sebut Tiga Proyek KEK Minim Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×